Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Lazy Susan, Papan Putar di Meja Restoran China

Kompas.com - 22/09/2021, 13:07 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KOMPAS.com - Kamu bisa jadi melihat papan putar di meja makan bundar saat berkunjung ke restoran makanan china atau chinese food. Papan putar tersebut punya nama yaitu Lazy Susan.

Uniknya, Lazy Susan bukanlah produk budaya China, melainkan Amerika Serikat.

Dilansir dari Smithsonianmag, Lazy Susan kali pertama hadir di Pecinan (Chinatown) di San Francisco, Amerika Serikat.

Para imigran China menetap di Chinatown San Fracisco dari abad ke-19 sampai sekarang. Mereka merintis berbagai usaha, salah satunya ada Jhonny Kan yang merintis restoran makanan khas China pada 1953.

Jhony membuka restoran makanan china khas Kanton, tetapi dengan rasa yang telah disesuaikan dengan lidah orang setempat.

Baca juga:

Kala itu Jhony merintis usaha bersama dua temannya yang merupakan keturan China-AS. Restoran Jhony dan kawan-kawan ini yang pertama kali menghadirkan papan putar atau Lazy Susan.

Lazy Susan Lazy Susan berfungsi untuk mempermudah pengunjung mengambil lauk, selain itu papan putar tambahan dapat menghemat tempat penyajian hidangan China yang disajikan sekaligus dan berukuran besar.

Partner bisnis Jhony, Geroge Hall, mengklaim bahwa dia yang mendesain bentuk Lazy Susan. Keponakan George, Connie Young Yu bercerita bahwa pamannya mendesain Lazy Susan karena terinpirasi akan perabotan yang ia lihat di Inggris dan China.

Pakar kesehatan menyebutkan Lazy Susan membuat kesehatan pengunjung terjamin, karena lauk tidak perlu dioper berkeliling. Hal ini memcegah penyebaran penyakit dari makanan.

Restoran yang dirintis Jhony dan kawan-kawan ini sukses besar, banyak selebriti dan tokoh penting yang bersantap di sana.

Kompetitor restoran lain mulai mengadaptasi Lazy Susan, sampai restoran makanan china di luar negeri termasuk di Indonesia juga menghadirkan papan putar ini.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com