Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2021, 17:07 WIB
Maria Bella Evangelica Kapojos,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.comTeh hadir sejak ribuan tahun lalu dan terus mengalami perkembangan di berbagai negara.

Di negara tersebut, teh juga berkembang ke masing-masing daerah yang membuat teh hingga kini menjadi populer.

Baca juga: Cara Simpan Teh yang Benar, Bisa Awet sampai 2 Tahun

“Awal teh pertama kali dikenal di Cina lebih dari 5000 tahun lalu, kemudian dibawa ke Jepang, Korea, baru menyebar hingga sampai ke Indonesia,” kata Founder of Indonesian Tea Institute dan pakar teh Ratna Somantri dalam Live Instagram “Ngoenyah (Ngobrol Renyah)” bersama Instagram @my.foodplace, Senin (9/8/2021).

Lantas, bagaimana sebenarnya sejarah teh sehingga menjadi populer hingga kini?

Baca juga: Resep Teh Cold Brew Jeruk Nanas, Minuman Dingin yang Segar

Ilustrasi teh daun jambuShutterstock/Nishasharma Ilustrasi teh daun jambu

Awal teh ditemukan

China adalah negara pertama yang menemukan teh di dunia. Awalnya, teh digunakan sebagai obat untuk membuat orang tetap terjaga.

Melansir China Travel, teh pertama kali ditemukan secara tidak sengaja sekitar 5.000 tahun atau tahun 2737 Sebelum Masehi.

Saat itu daun teh hijau jatuh ke dalam cangkir air panas milik Kaisar China, Shen Nong. Kaisar pun memutuskan untuk meminumnya, setelah itu ia menyukai teh tersebut.

Baca juga: 4 Cara Pilih Daun Teh Berkualitas Tinggi dengan Lihat, Cium, dan Rasakan

 

Tahun 350 Masehi, teh dirujuk dalam kamus China untuk pertama kalinya.

Teh kemudian menyebar tidak hanya di China, melainkan hingga ke Jepang dan Korea. Kala itu orang minum teh untuk merasakan manfaat yang ada pada daun teh tersebut.

Pada zaman dahulu juga sejak Sebelum Masehi, terdapat buku tentang teh. Di Jepang, pada abad ke-12 terdapat buku yang membahas tentang manfaat teh untuk kesehatan.

Baca juga: Jangan Asal Minum Teh, Kualitas Daun Teh Berpengaruh pada Kesehatan

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com