Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pengganti Gula Aman untuk Penderita Diabetes, Bukan Cuma Stevia

Kompas.com - 20/11/2021, 08:02 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penderita diabetes harus membatasi asupan gula harian. Meski begitu, penderita diabetes masih bisa mencicipi cita rasa manis dari bahan pemanis pengganti gula.

Ada sejumlah pemanis pengganti gula yang aman digunakan oleh penderita diabetes yang sudah melalui berbagai hasil penelitian.

Pemanis pengganti gula tersebut memiliki tingkat manis serupa dengan gula pasir.

Selain lima pemanis pengganti gula untuk penderita diabetes di bawah masih ada manis dari buah-buahan seperti gula buah bit dan madu untuk pengganti gula.  

Baca juga:

1. Sakarin

Menurut jurnal penelitian National Center for Biotechnology Information (NCBI), sakarin merupakan pemanis non nutrisi yang aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Sakarin bisa memberikan 200 hingga 700 kali rasa lebih manis dibandingkan dengan gula pasir.

Buku "Penderita Diabetes Boleh Makan Apa Saja" (2021) oleh Dr Hans Tandra terbitan Gramedia Pustaka Utama menulis, sakarin merupakan pemanis yang tahan terhadap panas sehingga baik untuk diolah atau dimasak.

Pemanis ini biasanya terdapat dalam permen karet, obat, dan beberapa produk makanan serta minuman lainnya.

Baca juga: 5 Cara Terapkan Pola Makan Sehat untuk Penderita Diabetes

2. Stevia

Stevia merupakan pemanis alami dari tanaman stevia rebaudiana yang aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. 

Stevia termasuk pemanis rendah kalori yang memiliki rasa manis kuat dan sudah dikenal lama sebagai ramuan obat zaman kuno.

Mengutip Healthline, stevia mampu menstabilkan kadar gula darah unntuk melawan mekanisme diabetes tipe dua dan komplikasinya.

Stevia bisa dikonsumsi dengan menanam sendiri tanaman stevia rebaudiana dan mengolah daunnya sebagai pemanis pengganti gula.

Baca juga: Stevia Bahan Pengganti Gula Nol Kalori, Simak Rasio Pakainya

3. Sukralosa

Ilustrasi pemanis buatan, sakarin. Penemuan sakarin pada tahun 1878 terjadi dari kecelakaan laboratorium. Sakarin menjadi penemuan yang mengubah dunia, pemanis pengganti gula tebu yang juga diresepkan oleh dokter di masa lampau sebagai obat sakit kepala.SHUTTERSTOCK/SabOlga Ilustrasi pemanis buatan, sakarin. Penemuan sakarin pada tahun 1878 terjadi dari kecelakaan laboratorium. Sakarin menjadi penemuan yang mengubah dunia, pemanis pengganti gula tebu yang juga diresepkan oleh dokter di masa lampau sebagai obat sakit kepala.

Jurnal NCBI juga menulis bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat telah menyetujui penggunaan sukralosa sebagai pemanis pengganti gula sejak 199.

Sukralosa memiliki tingkat manis 600 kali daripada gula pasir.

Sama seperti sakarin, sukralosa juga cocok digunakan untuk memasak dan tetap memiliki cita rasa manis yang stabil.

Hingga saat ini sukralosa dinilai aman karena tidak terbukti dapat menyebabkan penyakit lain, seperti kanker atau mengganggu janin.

Namun, penggunaan sukralosa berlebih juga tidak dianjurkan.

Baca juga: 6 Makanan dengan Pemanis Buatan, Simak Lagi Kemasannya

4. Acesulfame K

Acesulfame K memiliki rasa manis 200 kali lebih tinggi dibandingkan dengan sukrosa. Namun, acesulfame K juga memiliki cita rasa pahit.

Pahit acesulfame K bisa dikurangi, bahkan dihilangkan dengan cara mencampur penggunaan acesulfame K dengan pemanis lainnya.

Baca juga: 3 Alasan Penggunaan Pemanis Buatan dalam Makanan

5. Neotame

Pemanis pengganti gula selanjutnya yang bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes adalah neotame.

Rasa manis neotame disebut 7.000-13.000 lebih manis dibandingkan dengan sukrosa dan tidak memiliki efek samping pada kadar insulin penderita diabetes tipe 2.

Baca juga:

Buku "Penderita Diabetes Boleh Makan Apa Saja" (2021) oleh Dr Hans Tandra terbitan Gramedia Pustaka Utama tersedia online di Gramedia.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com