Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Beda Jintan dan Adas, Rempah yang Bentuknya Mirip

Kompas.com - 19/10/2021, 11:11 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak rempah berbentuk biji-bijian yang umum digunakan dalam masakan Indonesia. Misalnya saja jintan dan adas.

Sekilas kedua rempah tersebut terlebih sama, tetapi jika diamati lebih jeli jintan dan adas berbeda. Perbedaan jintan dan adas juga pada fungsi dan penggunaannya.

Berikut perbedaan jintan dan ada melansir dari beberapa sumber.

Baca juga:

1. Bentuk dan warna

Melansir buku “Sehat Dengan Rempah dan Bumbu Dapur” oleh Made Astawan dari Penerbit Buku Kompas, jintan berbentuk biji dengan panjang sekitar enam milimeter. Warnanya sendiri cenderung coklat kekuningan.

Namun karena jenis jintan beragam, warnanya bisa berbeda-beda tergantung macamnya. Bahkan ada pula jintan yang berwarna hitam.

Ilustrasi biji adas manis.DOK.SHUTTERSTOCK/DOMNITSKY Ilustrasi biji adas manis.

Sementara itu, biji adas manis memiliki panjang sekitar enam sampai 10 milimeter. Walau tak jauh berbeda dengan jintan, tetapi warna adas biasanya lebih kuning.

Baca juga: 2 Cara Pilih Jintan yang Bagus untuk Masak

2. Rasa dan aroma

Perbedaan jintan dan adas juga ada pada aroma dan rasanya. Mengutip The Spruce Eats, jika dibandingkan antara keduanya, aromanya jintan lebih kuat.

Selain itu, sensasi rasanya pun lebih menghangatkan. Hal ini disebabkan oleh kandungan minyak atsiri di dalamnya.

Baca juga: Cara Sangrai Jintan agar Aromanya Lebih Optimal

Made Astawan dalam buku yang sama pun menyebut bahwa rasa adas lebih manis daripada jintan. Meski begitu keduanya sama-sama bisa menjadi penyedap masakan.

Ilustrasi jintan putih.PIXABAY/ Amatus Sami Tahera Ilustrasi jintan putih.

3. Varian

Ada dua versi jintan yang umum digunakan untuk memasak, yakni jintan utuh segar dan jintan bubuk. Sementara, adas manis hanya digunakan dalam bentuk utuh, tidak ada varian bubuknya.

Baca juga: Fungsi Jintan pada Masakan, Bikin Gulai dan Opor Makin Sedap

4. Penggunaan

Rempah-rempah seperti nduk kunyit, jahe merah, bunga bakung, eucaliptus, adas manis, alba, kapulaga, pala, akar angin, serai, jintan, daun sampe sempilet, bereng/ biji kecipir, daun gagatan harimau, kayu lemo, sepang (secang), bunga lawang, bawang merah, bawang putih, dan lainnya digunakan untuk pembuatan minyak Karo Laucih.KOMPAS.COM/DEWANTORO Rempah-rempah seperti nduk kunyit, jahe merah, bunga bakung, eucaliptus, adas manis, alba, kapulaga, pala, akar angin, serai, jintan, daun sampe sempilet, bereng/ biji kecipir, daun gagatan harimau, kayu lemo, sepang (secang), bunga lawang, bawang merah, bawang putih, dan lainnya digunakan untuk pembuatan minyak Karo Laucih.

Jintan banyak digunakan dalam masakan India, Timur Tengah, dan Meksiko seperti dilansir dari The Spruce Eats. Di Indonesia sendiri, jintan kerap dipakai sebagai penambah aroma pada soto, gulai, maupun opor.

Dalam buku “Bumbu, Penyedap, dan Penyerta Masakan Indonesia” oleh Murdijati Gardjito terbitan PT Gramedia Pustaka Utama dijelaskan bahwa adas dapat memberi aroma segar dan sedap pada hidangannya.

Penggunaannya bisa untuk bermacam-macam, misalnya bumbu acar, kari, sup ikan, dan gulai.

Baca juga: Resep Gulai Bebek, Terinspirasi dari Masakan Audisi Lord Adi MasterChef

Menambahkan dari The Spruce Eats, adas umumnya dipakai dalam masakan Jerman. Pemakainnya bisa untuk taburan sauerkraut maupun hidangan berkuah lainnya.

Buku “Sehat Dengan Rempah dan Bumbu Dapur” oleh Made Astawan dari Penerbit Buku Kompas dapat dibeli online di Gramedia.com

Buku “Bumbu, Penyedap, dan Penyerta Masakan Indonesia” oleh Murdijati Gardjito terbitan PT Gramedia Pustaka Utama dapat dibeli online di Gramedia.com

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com