KOMPAS.com - Salah satu aktivitas yang biasa dilakukan saat Hari Raya Idu Fitri atau Lebaran adalah bersilaturahim dengan menyambangi rumah tetangga atau keluarga.
Pemilik rumah yang dikunjungi pun biasanya akan menyiapkan macam-macam suguhan, mulai dari camilan, makanan berat, hingga minuman.
Camilan manis pun seolah jadi hal yang lumrah dikunjungi di rumah-rumah masyarakat saat libur Lebaran semacam ini.
Baca juga: Penderita Pembesaran Prostat Hindari Minuman Manis Selama Mudik
Dengan begitu, konsumsi makanan, camilan, maupun minuman manis pun biasanya akan meningkat saat libur Lebaran.
Padahal, terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis, bisa berdampak buruk terhadap kesehatan.
Lihat postingan ini di Instagram
Dilansir dari Kompas.com (1/12/2023), berikut ini dampak terlalu banyak mengonsumsi makanan manis saat libur Lebaran:
Salah satu dampak yang biasanya dirasakan orang-orang usai libur Lebaran adalah, kenaikan berat badan.
Baca juga: Bagaimana Kurang Tidur Bisa Memicu Obesitas?
Itu karena gula dalam makanan dan minuman yang manis, akan menimbulkan pengumpulan lemak dalam tubuh, terutama di perut.
Sakit gigi jadi dampak terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, terutama jika kamu jarang membersihkan gigi.
Itu karena bakteri dalam mulut akan mengubah gula menjadi asam yang bisa merusak enamel gigi. Jika terus terjadi, hal ini menyebabkan kerusakan permanen pada gigi.
Terlalu banyak mengonsumsi gula menyebabkan kadar gula darah meningkat, sehingga menyebabkan retensi insulin.
Baca juga: 5 Penyakit yang Bisa Kambuh Setelah Lebaran, Termasuk Diabetes
Pada kondisi ini, insulin dalam tubuh tidak bisa memecah gula dalam darah karena saking banyaknya, sehingga bisa menjadi tahap awal menuju sakit diabetes.
Tidak hanya yang tinggi kolesterol, makanan dan minuman manis ternyata juga bisa memicu sakit jantung.
Itu karena konsumsi gula berlebih bisa menyebabkan naiknya tekanan darah, peradangan, dan menumpuknya kolesterol jahat.
Kelebihan gula akan menjadi lemak yang akan disimpan dalam tubuh. Selain perut, ternyata lemak juga bisa disimpan dalam organ tubuh, seperti hati.
Baca juga: Kenapa Makanan Manis Bikin Ketagihan? Berikut Penjelasannya...
Akumulasi lemak di organ hati pun menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD). Ini adalah salah satu gangguan hati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.