Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Fakta Talas, Konon Sudah Dibudidayakan sejak 7.000 Tahun Lalu

Kompas.com - 29/09/2021, 13:13 WIB
Alma Erin Mentari

Penulis

KOMPAS.com - Talas merupakan tanaman termasuk umbi yang bisa ditemukan dengan mudah di Indonesia.

Biasanya, talas diolah jadi berbagai makanan ringan seperti keripik dan aneka gorengan.

Mengulik talas lebih jauh yang ternyata menyimpan banyak fakta menarik untuk diketahui. Simak 15 fakta seputar talas berikut ini.

Baca juga: Mengenal Talas Lebih Jauh, Umbi yang Biasa Diolah menjadi Makanan Ringan

1. Asal usul talas

Ilustrasi talas bogor.DOK.SHUTTERSTOCK/FSYIMAGE Ilustrasi talas bogor.

Melansir dari buku “Untung Berlipat Dari Budi Daya Talas Tanaman Multi Manfaat” oleh H. Rahmat Rukmana & H. Herdi Yudirachman terbitan Lily Publisher, talas berasal dari daerah di Asia Tenggara.

Tanaman talas juga dikenal dan sudah ditanam pada abad pertama di China. Konon, selama beradab-abad lamanya, talas menjadi bahan makanan pokok di beberapa daerah Asia dan Kepulauan Pasifik.

Talas lebih dulu dikunsumsi dan populer sebelum tanaman pada. Talas diperkirakan sudah dibudidayakan sejak 7.000 tahun yang lalu.

2. Talas punya banyak nama lokal

Secara umum, talas biasa dikenal sebagai taro, old cocoyam, eddo, dan dasheen.

Di Indonesia sendiri, talas memiliki banyak nama lokal di antaranya bolang atau taleus (Sunda), kladi, tales, candung (Bali), dan uju bima (Flores).

Baca juga: 6 Cara Olah Talas, Bekal Bikin Keripik Enak dan Gurih di Rumah

3. Talas sebagai pengganti beras

Masih melansir dalam buku yang sama, talas merupakan salah satu umbi-umbian yang bisa digunakan untuk bahan pangan alternatif beras.

Talas sebagai salah satu sumber genetik sudah teruji dan terbukti mampu beradaptasi dengan baik di Indonesia.

Dalam pengembangannya, talas bisa diandalkan sebagai penyediaan bahan pangan karbohidrat non-beras di Indonesia.

Baca juga: Resep Talas Goreng Isi Sayuran, Hasilnya Renyah dan Enak untuk Jualan

4. Tanaman talas sebagai menu sayuran yang lezat

Daun dan batang talas bisa digunakan sebagai menu sayuran seperti buntil.

Kamu harus mengetahui cara mengolah talas yang benar agar hasilnya enak dan tidak membuat gatal saat dimakan.

5. Cara olah talas agar tidak gatal

Melansir dari artikel Kompas.com yang tayang pada Senin (28/12/2020), Executive Chef GH Universal Hotel Bandung, Anton Kuswendi memberikan tiga cara mengolah talas agar tidak gatal.

Pertama, jemur talas di bawah sinar matahari dalam keadaan utuh atau sudah dipotong. Kedua, rendam dengan air garam selama kurang lebih 30 menit.

Ketika, rebus talas selama lebih kurang 15 menit.

Baca juga: Cara Olah Talas agar Tidak Gatal, Ikuti Kata Chef

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com