Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sauerkraut, Fermentasi Kol Khas Jerman yang Kaya Manfaat

Kompas.com - 28/09/2021, 18:03 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak sayuran fermentasi yang kerap disajikan sebagai pelengkap makanan. Salah satunya adalah sauerkraut.

Sauerkraut adalah makanan khas Jerman yang terbuat dari fermentasi sayur kol atau kubis. Penyajian sayuran umumnya mirip dengan kimchi khas Korea, yakni dihidangkan dengan aneka lauk. 

Baca juga:

Berikut ulasan mengenai sauerkraut secara lebih rinci.

Apa itu sauerkraut?

Ilustrasi Sauerkraut atau fermentasi kol khas Jerman. SHUTTERSTOCK/ Melica Ilustrasi Sauerkraut atau fermentasi kol khas Jerman.

Melansir dari The Kitchnsauerkraut adalah fermentasi sayur kol atau kubis yang populer di Jerman.

Pembuatan sauerkraut cukup sederhana karena hanya menggunakan dua bahan, yaitu irisan kol dan garam laut. Kedua bahan tersebut dicampur hingga mengeluarkan air asin.  

Air inilah yang berperan dalam proses fermentasi serta dapat menghidupkan bakteri baik. 

Baca juga: Cara Membuat Kimchi Sederhana ala Rumahan

Selama proses fermentasi, bakteri tersebut akan mengubah gula menjadi asam laktat.

Hal inilah yang lantas membuat kol lebih awet dan mampu menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya jika dikonsumsi.

Sejarah sauerkraut

Walau populer sebagai sayur fermentasi khas Jerman, tetapi sebetulnya penemu sauerkraut bukanlah orang Jerman 

Dalam laman The Spruce Eats disebutkan bahwa pembuat kol asin pertama adalah para pekerja yang membangun Tembok Besar China lebih dari 2000 tahun lalu.

Baca juga:

 

Namun kala itu, mereka memfermetasikannya dengan cuka beras. Tujuan dari proses  fermentasi ini yakni untuk mengawetkan bahan makanan selama musim dingin.

Kemudian, 1000 tahun setelahnya, Ghenghis Khan dan kelompoknya membahwa fermentasi sayur asin ini ke Eropa.

Ilustrasi hasil jadi fermentasi sayur kol atau sauerkraut khas Jerman. PEXELS/ ELEVATE Ilustrasi hasil jadi fermentasi sayur kol atau sauerkraut khas Jerman.

Masyarakat Jerman mulai membuat sauerkraut dengan mengasinkan kol sekitar abad ke-16.

 

Kala itu, masyarakat Eropa Timur kerap membuat sauerkraut untuk persiapan menyabut musim dingin.

Bahkan pada tahun 1800-an ada nenek-nenek yang menyediakan jasa pencacahan kol untuk bahan sauerkraut

Baca juga: Apa itu Makanan Fermentasi? Teknik Mengawetkan Makanan Kuno

Tak lama, resep sauerkraut pun semakin berkembang hingga ke Amerika. Di Amerika, sauerkraut biasa disajikan sebagai pendamping makanan saat perayaan tahun baru.

Dewasa ini, sauerkraut banyak disajikan dalam berbagai masakan. Selain karena rasanya yang enak, sauerkraut juga banyak dikonsumsi karena memiliki berbagai manfaat kesehatan. 

Sauerkraut mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh, seperti dilansir The Spruce Eats. Bahkan bakteri dalam sauerkraut mampu mengatasi berbagai gangguan di saluran pencernaan.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com