Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Makanan Betawi yang Langka, Ada Sayur Babanci dan Gabus Pucung

Kompas.com - 23/02/2021, 14:50 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

KOMPAS.com - Budaya kuliner Betawi tidak bisa terlepas dari kehidupan masyarakatnya. Terdapat sejumlah makanan Betawi yang mulai langka.

Biasanya makanan tersebut dapat kamu temukan di acara spesial tertentu seperti pernikahan. Sayur besan dan kue geplak, misalnya.

Berwisata ke Jakarta, kamu patut mencari dan menjajal 12 makanan khas Betawi yang mulai langka berikut mengutip Kompas.com.

Baca juga: Ulang Tahun Jakarta, Sudah Pernah Coba 12 Makanan Betawi Langka Ini?

1. Sayur besan

Ilustrasi sayur besan. Dok. Sajian Sedap Ilustrasi sayur besan.

Menurut Kompas.com, sayur besan biasanya tersedia saat pesta pernikahan masyarakat Betawi, tepatnya pada prosesi ngenjot.

Pada saat prosesi ngenjot, keluarga mempelai perempuan mengantar beberapa barang dan makanan termasuk sayur besan kepada keluarga mempelai pria. Biasanya dilakukan sehari sebelum akad nikah.

Jotan adalah sebutan untuk barang dan makanan pada prosesi ngenjot tersebut.

Baca juga: Sayur Besan dan Filosofi dalam Pernikahan Betawi

Berdasarkan penuturan budayawan Betawi Yahya Andi Saputra, (17/6/2020), sayur besan bukan makanan sehari-hari.

Pasalnya, bahan utama berupa tebu atau terubuk dalam sayur besan termasuk langka di pasaran.

2. Kue geplak

Kue geplak adalah jajanan tradisional Betawi yang biasanya menjadi hantaran pernikahan adat Betawi.

Tepung beras dan kelapa, bahan utama kue geplak. Cara membuat kue geplak, adonan yang masih panas dipukul. Barulah dikukus atau dibakar.

Dari situlah nama kue geplak muncul. Dalam Bahasa Betawi, 'geplak' artinya pukul.

3. Gabus pucung

Gabus dan pucung, dua bahan makanan untuk menghasilkan sayuran khas Betawi. Pucung adalah sebutan untuk keluak, sedangkan gabus adalah ikan.

Sekilas, tampilan gabus pucung seperti rawon yang hitam. Namun, rempah gabus pucung lebih kompleks dan teksturnya lebih kental daripada rawon.

Baca juga: Resep Sayur Gabus Pucung, Kuliner Khas Betawi yang Kian Langka

4. Nasi ulam

Ilustrasi nasi ulam. Dok. Sajian Sedap Ilustrasi nasi ulam.

Perpaduan nasi putih biasa dengan serundeng kelapa dan bawang goreng menghasilkan nasi ulam. Sederhana tetapi otentik.

Selain serundeng kelapa dan bawang goreng, biasanya ditambah juga remukan kacang tanah goreng.

Sementara, lauk tambahan nasi ulam beragam misalnya semur kentang tahu, bihun goreng, ayam goreng, dan telur dadar. 

Baca juga: Resep Nasi Ulam Betawi, Cuma Tumis Bumbu Pakai 3 Bahan

5. Sayur babanci

Sayur babanci, makanan khas Betawi yang hampir punah.KOMPAS.COM/SILVITA AGMASARI Sayur babanci, makanan khas Betawi yang hampir punah.

Melansir Kompas.com, tampilan sayur babanci mirip gulai atau lontong cap go meh. Isi sayur babanci berupa daging, tidak ada sayur sama sekali.

Uniknya, dalam sayur babanci terdapat rempah Indonesia cukup lengkap, jumlahnya mencapai 21 bahan. Sekitar 50 persen di antara bahan tersebut, sulit ditemukan di pasaran.

Konon, nama sayur babanci berasal dari kata baba dan cici. Diperkirakan, sayur babanci pertama kali dibuat oleh orang Tionghoa.

Baca juga: Sayur Babanci, Makanan yang Disorientasi Nama

6. Kue sengkulun

Makanan khas Betawi yang langka selanjutnya adalah kue sengkulun.

Bahan utama kue sengkulun mirip dengan kue keranjang yaitu tepung ketan dan gula merah. Bedanya, permukaan kue sengkulun berbintil kasar. Kue ini pun tidak dibungkus daun pisang.

Baca juga: Cara Membuat Kue Keranjang Legit ala Rumahan untuk Perayaan Imlek

7. Bubur ase

Bubur ase khas Betawi. Dok. Shutterstock/Indah Widiastuti Bubur ase khas Betawi.

Kuah bubur ase berwarna hitam karena campur dengan semur daging sapi dan kentang. Cita rasa bubur ase ini kaya rempah.

Biasanya bubur ini disajikan juga dengan ikan teri goreng dan emping atau kerupuk. Kamu dapat menyantap bubur ase dalam keadaan dingin. 

Baca juga: 10 Bubur Khas Nusantara untuk Sarapan, dari Bubur Ase sampai Tinutuan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com