Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2021, 10:08 WIB
Lea Lyliana,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Garam himalaya adalah garam berwarna merah muda dan berasal dari pegunungan Himalaya Pakistan.

Konon garam ini disebut lebih sehat daripada garam meja biasa. Apakah benar demikian?

Yuk simak ulasan lengkap mengenai garam himalaya dalam artikel berikut. 

Baca juga: Apa Itu Garam Himalaya? Konon Lebih Sehat dari Garam Biasa

1. Asal garam himalaya

Garam himalaya diekstraksi dari tambang garam Khewra yang berada di dekat Pegunungan Himalaya di Pakistan. 

Tambang tersebut merupakan salah satu tambang garam tertua dan terbesar di dunia. Disebutkan juga bahwa garam himalaya diekstraksi secara alami supaya bebas dari zat aditif.

2. Warna dan bentuk garam himalaya 

Ilustrasi garam himalayaPIXABAY/ MONICORE Ilustrasi garam himalaya

Berbeda dengan garam meja pada umumnya yang berwarna putih, garam himalaya justru berwarna merah muda.

Konon warna ini berasal dari kandungan mineral alami dalam garam himalaya yang lebih banyak daripada garam meja biasa.

Dari segi ukuran, kristal garam himalaya juga agak lebih besar dari garam meja. 

3. Nutrisi garam himalaya

Secara kimia sebetulnya garam himalaya sama dengan garam meja. Kandungan natrium klorida di dalamnya berkisar antara 98 persen, seperti melansir laman Medical News Today.  

Namun bedanya garam himalaya memiliki kandungan mineral lain yang lebih kaya, seperti kalium magnesium, dan kalsium. 

Mineral-mineral inilah yang konon dapat membuat garam himalaya jadi berwarna merah muda.

Baca juga: Beda Garam Himalaya dengan Garam Dapur Biasa

3. Garam himalaya tidak beryodium

ilustrasi garam HimalayaShutterstock ilustrasi garam Himalaya

Berbeda dengan garam meja yang umumnya difortifikasi dengan yodium garam himalaya justru tidak begitu. 

Sebetulnya inilah hal mencolok yang membedakan garam himalaya dengan garam dapur. Konon karena tak mengandung yodium inilah makanya garam himalaya disebut lebih sehat. 

Namun perlu diketahui juga bahwa tubuh sebenarnya membutuh yodium untuk menjaga kesehatan tulang. Terlebih jika masih di usia pertumbuhan.

Maka, jika memang ingin mengonsumsi garam himalaya baiknya cukupi kebutuhan yodium dengan makan makanan yang mengandung yodium tinggi misalnya susu dan telur. 

4. Beda garam himalaya dengan garam meja 

Selain dari segi tampilan baik warna dan ukuran, nutrisi garam himalaya dan garam meja juga berbeda. 

Melansir laman Very Well Fit, secara ringkas, garam meja memiliki kandungan natrium yang lebih tinggi sedang garam himalaya lebih tinggi kandungan mineral lainnya.

Lebih mudahnya, dalam satu gram garam meja terkandung kurang lebih 381 miligram natrium dan 0,01 miligram zat besi.

Sementara dalam satu gram garam himalaya terkandung 368 miligram natrium dan 0,03 miligram zat besi.

Berikut perbandingan nutrisi garam himalaya dan garam meja secara lebih rinci:

  • Garam dapur: kalsium 0,03 persen, potasium 0,09 persen, magnesium 0,01 persen, zat besi 0,01 persen, dan sodium 39, 1 persen.
  • Garam himalaya mengandungan kalsium 0,16 persen, potasium 0,28 persen, magnesium 0,1 persen, zat besi 0,0004 persen, dan sodium 36,8 persen.

5. Hati-hati dengan produk garam himalaya palsu 

Ilustrasi garam himalaya halus. PEXELS/ POLINA TANKILEVITCH Ilustrasi garam himalaya halus.

Berhati-hatilah saat membeli garam himalaya, karena di pasaran kerap ditemukan produk garam himalaya palsu. 

Jika diamati sekilas agak sulit membedakan mana garam himalaya asli dan mana yang palsu. Namun, setelah dilakukan uji coba sederhana kamu akan bisa membedakannya. 

Baca juga: 4 Cara Bedakan Garam Himalaya Asli dan Palsu

6. Garam himalaya asli mudah mencair 

Salah satu trik untuk menguji keaslinya garam himalaya ialah dengan meletakkan di lantai atau tempat lembab. 

Garam himalaya asli memiliki kandungan mineral alami dan air yang sedikit lebih tinggi. Sehingga, jika diletakkan di atas lantai yang lembap garam himalaya akan mudah mencair. 

Saat dipegang garam himalaya asli juga akan terasa lebih lengket dan kesat. Namun, ketika dilarutkan dalam air, garam himalaya asli tetap menyisakan butiran halus.

 

7. Rasa garam himalaya asli 

Trik lain yang dapat dilakukan untuk menguji keaslian garam himalaya ialah dengan mencicipinya. 

Umumnya garam himalaya asli memiliki rasa yang sedikit lebih asin daripada garam palsu. Hal ini disebabkan oleh kandungan natrium dalam himalaya yang lebih rendah daripada garam palsu atau garam meja lainnya.

Selain itu garam himalaya asli juga tidak meninggalkan rasa pahit saat dicicipi karena bebas dari zat aditif. 

Dari segi warna garam himalaya palsu juga lebih pucat daripada garam himalaya asli. 

8. Fungsi garam himalaya pada masakan 

Ilustrasi masakan dengan sayur-sayuran. Makan lebih banyak sayuran bisa menjadi langkah awal memulai hidup lebih sehat di 2021.SHUTTERSTOCK/SERGIY BYUKHUNENKO Ilustrasi masakan dengan sayur-sayuran. Makan lebih banyak sayuran bisa menjadi langkah awal memulai hidup lebih sehat di 2021.

Sama halnya dengan garam dapur biasa, garam himalaya juga digunakan untuk membumbui masakan, baik tumisan maupun rebusan. 

Beberapa orang juga menggunakan garam himalaya untuk dicampur dengan minuman. 

Terkadang ada yang menambahkannya ke dalam infused water karena dianggap lebih sehat dan dapat membuat rasanya lebih nikmat. 

9. Garam himalaya dapat mempercantikan tampilan masakan

Salah satu keunggulan garam himalaya yang tidak ada pada garam meja lainnya ialah dapat mempercantik tampilan masakan. 

Hal ini terjadi berkat warna garam himalaya yang cantik. Tidak jarang ada yang menggunakan garam himalaya digunakan untuk drizzling hidangan walau sedikit takarannya.  

Baca juga: Cara Gunakan Garam Himalaya untuk Masakan, Taburkan pada Menit Akhir

10. Taburkan garam himalaya pada menit terakhir 

Semangkuk garam HimalayaMagone Semangkuk garam Himalaya

Guna mendapatkan rasa yang otentik dan tampilan yang cantik, garam himalaya baiknya ditaburkan pada menit-menit terakhir. 

Takarannya silakan sesuaikan dengan hidangan yang dimasak. 

11. Produk garam himalaya blok

Ilustrasi garam himalaya.PIXABAY/ JANICEWEIRGERMIA Ilustrasi garam himalaya.

Garam himalaya tidak hanya berbentuk kristal tapi ada juga yang berbentuk balok atau blok. 

Biasanya garam himalaya blok digunakan untuk memanggang steak karena dapat menstabilkan suhu panas dari apinya pemanggangnya. 

 

12. Takaran penggunaan garam himalaya

Takaran penggunaan garam himalaya sebetulnya harus disesuaikan dengan hidangan yang dimasak.

Namun ada takaran konsumsi anjuran supaya khasiat garam himalaya benar-benar dirasakan. 

Mengutip laman Medical News Today, seseorang disarankan mengonsumsi garam himalaya tidak lebih dari 2.300 mg natrium per hari atau sekitar 1 sendok teh (6 gram) yang ditumbuk halus. 

Takaran tersebut juga hampir sama dengan konsumsi garam meja lainnya. Oleh karenanya, periksalah tabel garam himalaya sebelum menggunakannya.

Baca juga: 4 Cara Simpan Garam Himalaya agar Tidak Cepat Berair

13. Simpan di wadah tertutup

Ilustrasi garam himalaya kristal.PIXABAY/ THERESAHARRIS10 Ilustrasi garam himalaya kristal.

Cara terbaik untuk menyimpan garam himalaya ialah menyimpannya di wadah tertutup. Bisa menggunakan stoples kaca, plastik, atau berbahan keramik.

Cara lainnya ialah dengan menaruh garam dalam stoples bersam dengan wadah aslinya.

Maksudnya ialah menyimpan garam himalaya di papper bag (bungkus asli) kemudian memasukkannya  ke dalam stoples. 

Pastikan kamu juga menutup stoples dengan rapat supaya garam himalaya tidak cepat berair dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. 

Jangan lupa pula untuk menaruh garam himalaya di tempat yang kering dan tidak lembab. 

Baca juga: 5 Manfaat Garam Himalaya, Sedapkan Hidangan dan Baik bagi Kesehatan

14. Garam himalaya dapat mengontrol gula darah

Garam himalaya dapat memulihkan kadar elektrolit dalam tubuh. Secara tidak langsung hal tesebut akan membuat aliran cairan dalam tubuh bekerja lebih baik, seperti dikutip dari laman Prevention

Dengan kegitu keseimbangan mineral dan hormon dalam tubuh juga akan semakin baik. Sehingga bisa membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mencegah terjadinya lonjakan gula darah secara tiba-tiba.

15. Garam himalaya bisa mencegah hipotermia 

Hipotermia adalah kondisi di mana suhu tubuh menurun hingga berada di bawah 35 derajat celsius.

Biasanya hipotermia terjadi pada seseorang yang berada di tempat dingin, seperti puncak gunung misalnya. 

Salah satu cara efektif untuk mencegah hipotermia ialah dengan mengonsumsi natrium melalui makanan sehat. Alternatif mudahnya yakni dengan mengganti garam meja dengan garam himalaya. 

16. Garam himalaya untuk diet

Ilustrasi diet, diet berhasil, timbangan berat badan.Shutterstock Ilustrasi diet, diet berhasil, timbangan berat badan.

Konon garam himalaya dipercaya dapat menurunkan berat badan karena memiliki kadar natrium yang lebih sedikit, mengutip laman Medical News Today. 

Namun hingga saat ini klaim tersebut masih belum memiliki bukti yang kuat.

Sebetulnya hal yang harus diperhatikan ialah batas aman konsumsi natrium per hari. Baik konsumsi garam himalaya maupun garam meja lainnya. 

Dengan mengonsumsi garam yang sesuai kebutuhan efek samping dari penggunaannya pun akan dapat ditekan. Secara tidak langsung hal ini bisa membuat dietmu berjalan dengan baik. 

Perlu diingat juga bahwa mengonsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau bahkan ginjal. Jadi lebih baik mulailah aturan takaran garam per harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com