Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Sei? Daging Asap Khas NTT yang Sedang Naik Daun

Kompas.com - 24/07/2020, 08:08 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


KOMPAS.com –  Sei merupakan salah satu sajian khas Provinsi Nusa Tenggara Timur tepatnya Kabupaten Rote Ndao.

Dilansir dari situs resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ‘sei’ sendiri dalam bahasa Rote artinya daging yang disayat dalam ukuran kecil memanjang.

Baca juga: 6 Rumah Makan Sei Sapi di Jakarta dan Tangerang, Ada Sei Kana

Daging ini kemudian diasapi dengan bara api pohon kesambi sampai matang.

Saking nikmatnya, sei pun dikenal luas juga di Kupang dan akhirnya seluruh Nusa Tenggara Timur (NTT).

Biasanya, masyarakat NTT menggunakan daging babi hutan untuk membuat sei.

 Salah satu yang dikenal adalah sei babi dari Teunbaun, daerah yang terletak kurang lebih 40 kilometer dari kota Kupang.

Daging sei punya keunikan tersendiri, selain dari aroma dan rasanya yang khas, pengolahan dengan cara asap juga bertujuan untuk memperpanjang daya tahan daging. 

Tujuannya tak lain agar daging bisa awet disimpan lebih lama.

Dari berita Kompas.com sebelum, masyarakat NTT lebih suka menggunakan daging babi hutan karena tekstur dagingnya padat dan tidak banyak mengandung lemak.

Baca juga: Cara Membuat Sei Sapi khas NTT, Bisa untuk Ide Bisnis Kuliner

 Masyarakat asli NTT dahulu percaya jika rasa daging babi liar lebih nikmat dibandingkan babi ternak.

Pasalnya, babi ternak memiliki kandungan lemak yang tinggi dan dagingnya bisa dibilang lebih sedikit daripada babi liar.

Sei Iga Sapi Sambal Luat di Sei Lamalera Bandung. DOK. SEI LAMALERACOM Sei Iga Sapi Sambal Luat di Sei Lamalera Bandung.
Tekstur daging babi liar juga sangat padat dan tidak akan alot jika diolah dengan baik.

Executive Chef Santika Mataram Lombok Nyoman Putra Yasa berkisah, bahwa seiring berjalannya waktu makanan ini mengalami asimilasi.

Masyarakat pendatang di NTT menggantinya dengan sapi agar halal dan bisa dikonsumsi lebih banyak orang.

Baca juga: Resep Rumpu Rampe, Sayuran Khas NTT Pendamping Sei Sapi

Selain menggunakan daging sapi, kini bahan sei juga banyak yang menggunakan daging ayam hingga ikan.

Salah satu ciri khas sei adalah harus dimasak dengan tungku api. Sebab jika dibakar biasa saja maka rasa khas asap dari sei akan hilang dan daging tersebut tidak lagi bisa disebut sei.

“Sei tidak bisa dimasak dengan dibakar karena menghilangkan aroma dan cita rasanya yang khas, karena yang memasak dagingnya adalah asap dari perapian bukan apinya,” kata Yasa.

Sajian Sei Sapi Khas NTT. DOK. FACEBOOK KOKKA SIKKA SEI SAPI Sajian Sei Sapi Khas NTT.
Daging sei akan dimasukkan ke dalam ruangan khusus pengasapan dan dimasak di dalamnya. Asap akan mematangkan dan menyusutkan daging sebanyak 20-30 persen.

Butuh waktu kira-kira 2 jam hingga daging masak sempurna. Biasanya sei sering dihidangkan dengan sambal khas NTT yang disebut sambal luat yang terdiri dari irisan bawang putih, bawang merah, dan cabai.

Baca juga: Tips Membuat Sei Daging Sapi Lembut dan Tidak Alot

Selain dengan sambal luat, ada pula sajian sei dengan aneka sambal nusantara seperti sambal rica-rica hingga sambal matah.

Sementara untuk sayuran pendamping sei adalah rumpu rampe. Tumisan dari bunga pepaya, daun kelor, buah pepaya muda, daun pepaya, daun singkong, serta jantung pisang.

Sei dua tahun belakangan semakin populer, banyak dijual di kota besar Indonesia seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta. Sei frozen juga mudah ditemukan di e-commerce

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com