Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Obat Tradisional yang Mengandung Bahan Kimia Berbahaya Menurut BPOM

Kompas.com - 11/12/2023, 09:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 50 obat tradisional mengandung bahan kimia obat (BKO) berbahaya selama September 2022 hingga Oktober 2023.

Plt. Kepala BPOM RI, L. Rizka Andalucia mengungkapkan temuan ini pada siaran pers yang digelar pada Jumat (8/12/2023).

Selain 50 obat tradisional, BPOM menemukan 181 kosmetik yang mengandung bahan dilarang atau berbahaya.

“Total temuan sebanyak lebih dari satu juta produk dengan nilai keekonomiannya mencapai lebih dari Rp 39 miliar,” ungkapnya.

Temuan produk ini tersebar di seluruh Indonesia, terutama di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Utara, dan sejumlah daerah lainnya.

Rizka juga mengungkapkan jika peredaran obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat berbahaya mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir.

Pada tahun 2021, BPOM mendapatkan temuan sebanyak 53 kasus. Di tahun 2022, tercatat 61 temuan obat tradisional dengan BKO, sedangkan hingga bulan Oktober, BPOM menemukan 52 kasus.

Berikut daftar obat tradisional dengan BKO yang dikeluarkan oleh BPOM.

Baca juga: BPOM Ungkap Kosmetik Ilegal yang Mengandung Merkuri, Ini Bahayanya pada Kesehatan


Baca juga: Penjelasan BPOM soal Obat Sirup yang Mengandung EG-DEG di Maladewa

Daftar obat tradisional dengan BKO yang dilarang BPOM

1. Klaim batuk dan pilek

  • Tricapect

2. Klaim nafsu makan:

  • Super Sehat Gemuk Sehat 1
  • New Guna Sari Gemuk Sehat
  • Gemuk Sehat 151
  • Gemuk Sehat-Flu Tulang Asam Urat

Baca juga: BPOM Terbitkan Aturan Kosmetik Isi Ulang, Bagaimana dengan Produk Share in Jar?

3. Klaim pegal linu:

  • Sirandi (botol plastik)
  • Sirandi (botol kaca)
  • Jamu Jawa Asli Kembar Sari
  • Kembar Putih
  • Jamu Jawa Asli Dua Singa (botol plastik)
  • Jamu Jawa Asli Dua Singa (botol kaca)
  • Racik Remari
  • Sari Buah Tin
  • Serbuk Guna Sehat Encok GS No. 2
  • Sari Buah Naga Kapsul
  • Sari Binahong
  • Tusuk Jari Asam Urat
  • Ramuan Madura Asam Urat, Flu Tulang, Pegal Linu, Sakit Pinggang, Rheumatik, Kolesterol
  • Ekstrak Buah Cherry
  • Muntalinu
  • Jamu Racik Special Jawa Asli Tangkur Ginseng - Asam Urat (Label Merah)
  • Godong Ijo
  • Jamu Racik Special Jawa Asli Tangkur Ginseng - Pegel Linu (Label Hitam)
  • Redak-Sam
  • Osagi Gajah Kuat
  • Beauslim
  • Slim Strong
  • U-One Slimming Herbal
  • Moya Slimming
  • RUBE
  • AMK Madu Tonik Cap Kuda
  • DOXBA
  • DIENX CO
  • Jhi On
  • Urat Madu Extra Ginseng
  • Power Sex
  • Urat Naga
  • Singa Barong
  • Ramuan Urat Naga Super
  • Strong Man Coffe Kopi Jantan Semulajadi
  • Cula Mas Asli
  • Beruang Emas
  • Jakarta Bandung Plus
  • Kopi Jantan +++
  • Madu Manggis
  • Jamu Urat Kuda Formula Plus
  • Hercules X
  • Kopi Harimau Hari Hari Mau
  • Natural Herbs COffee Kopi Panggung Al-Ambiak

Baca juga: BPOM Ungkap Ciri-ciri serta Bahaya Penggunaan Boraks dan Formalin dalam Makanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com