Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Merokok di Dalam Ruangan, Nikotin Bertahan Berbulan-bulan

Kompas.com - 29/07/2023, 17:30 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merokok di dalam ruangan bisa menghasilkan efek berbahaya, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. 

Sebab, ada sejumlah penelitian menyebutkan bahwa nikotin dari hasil pembakaran tembakau bisa menempel di permukaan benda.

Salah satu peneltian terkait hal tersebut dipublikasikan oleh para peneliti dari Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley di California, Amerika Serikat.

"Pembakaran tembakau melepaskan nikotin dalam bentuk uap yang bisa menempel dan menyerap dengan kuat ke permukaan benda di dalam ruangan seperti dinding, lantai, karpet, gorden, dan furnitur," demikian bunyi penjelasan di laman resmi Berkeley Lab.

Baca juga: Kisah Pria Ohio, Lidahnya Berbulu dan Berwarna Hijau akibat Kebiasaan Merokok

Nikotin bertahan berbulan-bulan

Dalam hasil penelitian itu juga disebutkan bahwa nikotin yang menempel pada permukaan benda bisa bertahan hingga berbulan-bulan.

"Studi kami menunjukkan bahwa ketika residu nikotin ini bereaksi dengan asam nitrat, ia akan membentuk TSNA (tobacco-spesific nitrosamines)," kata ahli kimia di Departemen Lingkungan Dalam Ruangan Laboratorium Berkeley, Hugo Destaillats.

"TSNA adalah salah satu karsinogen yang bekerja secara luas dan kuat, yang ada dalam tembakau dan asap tembakau yang tidak terbakar," tutur Hugo menjelaskan.

Fakta nikotin bisa menempel di permukaan benda inilah yang kemudian membuat aktivitas merokok di dalam ruangan menjadi berbahaya.

Baca juga: 5 Fakta Kasus Septic Tank Meledak, Diduga akibat Pria Merokok Saat BAB

Bahaya merokok di dalam ruangan

Merokok di dalam ruangan bisa berbahaya bagi para perokok pasif, terutama anak kecil.

Sebuah penjelasan di laman Departemen Kimia Universitas York menyebut bahwa setiap tahun ada sekitar 600.000 orang meninggal sebagai perokok pasif, yakni mereka yang menghirup asap rokok dari orang lain.

Data tersebut cukup mencerminkan efek bahaya dari merokok di dalam ruangan.

Terlebih lagi, ketika seseorang merokok di dalam ruangan akan menyebabkan situasi yang kemudian disebut dengan third-hand smoke.

Ilustrasi berhenti merokok Nopphon Pattanasri Ilustrasi berhenti merokok

Third-hand smoke merupakan situasi di mana seseorang terpapar residu yang menempel di permukaan benda.

Anak kecil, baik itu bayi maupun balita, disebut lebih rentan menjadi korban third-hand smoke.

Baca juga: Video Viral Oknum Polisi Marah-marah Saat Ditegur Merokok Sambil Berkendara, Kapolsek Jagakarsa: Bukan Polisi

Mengapa anak kecil lebih rentan?

NHS Inform selaku penyedia informasi kesehatan di Skotlandia menjelaskan, anak-anak lebih rentan terhadap racun dari perokok pasif karena mereka bernapas lebih cepat.

Lalu, anak-anak dari segala usia disebut memiliki risiko lebih besar karena paru-paru dan sistem kekebalan mereka belum sepenuhnya berkembang hingga mencapai usia remaja.

Perokok pasif juga bisa memicu serangan asma. Untuk anak-anak yang sebelumnya mengidap asma, racun dari rokok yang menempel di permukaan bisa membuat serangan asma lebih berat dan lebih sering muncul.

"Apa pun yang Anda lakukan, jika Anda merokok di dalam ruangan, bahan kimia berbahaya dari perokok pasif Anda bisa bertahan selama berjam-jam, membahayakan anak-anak Anda dan meningkatkan risiko penyakit," demikian tertulis dalam laman NHS Inform.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com