Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Konflik Antaretnis di India yang Picu Dua Wanita Diarak dan Diperkosa

Kompas.com - 22/07/2023, 16:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video peristiwa kekerasan dan pemerkosaan terhadap dua wanita di Manipur, India menjadi viral usai beredar di media sosial.

Rekaman video berdurasi 26 detik tersebut menunjukkan dua wanita ditelanjangi dan diarak oleh sekelompok pria. Tak hanya mendapat kekerasan, kedua wanita itu juga diperkosa.

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (22/7/2023), kejadian tersebut berlangsung pada 4 Mei 2023 di Manipur, negara bagian terpencil sebelah timur laut India.

Peristiwa ini terjadi di tengah kerusuhan antaretnis yang melibatkan suku mayoritas Meitei yang sebagian besar beragama Hindu dengan suku Kuki-Zo yang sebagian besar beragama Kristen. Kerusuhan dipicu tuntutan pengakuan suku Kuki-Zo dari suku Meitei.

Meski video aksi kejam tersebut baru viral di media sosial belakangan ini, kerusuhan antaretnis di Manipur telah pecah sejak awal Mei 2023.

Hingga bulan ini, diperkirakan lebih dari 140 orang tewas dan 60.000 orang mengungsi selama konflik.

Lalu, bagaimana duduk perkara munculnya konflik antara suku Meitei dan Kuki di Manipur, India? 

Baca juga: Kasus 2 Wanita di India Diarak dan Diperkosa, Pelaku Baru Ditahan 2 Bulan Usai Kejadian


Awal konflik antaretnis di India

India memiliki sekitar 3,3 juta penduduk yang tersebar ke dalam beberapa kelompok etnis. Mayoritas warga berasal dari suku Meitei, sementara sekitar 43 persen lainnya berasal dari suku Kuki dan Naga.

Dilansir dari The Guardian Jumat (21/7/2023), negara bagian timur laut India yang ditempati suku-suku tersebut memang memiliki sejarah persaingan etnis, bahkan sebelum negara merdeka pada 1947.

Mereka saling menuntut kepemilikan tanah di India, perbedaan agama, serta perlawanan dengan pasukan keamanan. Kekerasan antarsuku sudah sering terjadi di India.

Ketegangan terbaru antara Meitei dan Kuki terjadi sejak Mei 2023. Kondisi ini muncul akibat pemerintah yang dikuasai Meitei dituduh mendiskriminasi Kuki.

Mereka disebut melakukan penggusuran paksa yang mengancam keamanan tanah Kuki.

Baca juga: PM India Kecam Kasus 2 Wanita Diarak Telanjang dan Dianiaya Massal

Kekerasan kemudian muncul setelah pengadilan pada Maret 2023 memutuskan Meitei berhak mendapatkan pekerjaan dan pendidikan yang sama dengan warga minoritas seperti Kuki.

Keputusan tersebut juga memungkinkan Meitei membeli tanah milik orang Kuki. Hal ini memicu ketakutan bahwa tanah, pekerjaan, dan peluang mereka akan diambil.

Kelompok mahasiswa Kuki kemudian mengadakan protes pada 3 Mei 2023 bertajuk Pawai Solidaritas yang diselenggarakan di distrik Churachandpur, Manipur, India. Aksi protes itu juga diikuti warga suku minoritas seperti Kuki, Naga, dan Zomis.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com