KOMPAS.com - Kumis kucing adalah sejenis rambut yang umumnya ada pada pipi dan bibir atas kucing. Beberapa juga dapat tumbuh di bibir bawah dan alis.
Kumis kucing terbuat dari protein keratin, yang juga ada di bulu dan cakar kucing, dan memiliki peran yang cukup penting dalam kehidupan kucing.
Dilansir dari laman Daily Paws, pada dasarnya, kumis kucing seperti sejumlah sensor radar kecil yang membantu navigasi.
Mereka terhubung erat dengan 'hub' sensorik yang mirip dengan ujung jari manusia. Ini membantu kucing dengan orientasi spasial dan penilaian terhadap lingkungannya.
Baca juga: Apakah Kucing Mengenali Dirinya di Cermin? Berikut Penjelasannya
Menariknya, kumis kucing bahkan bisa merasakan apakah benda yang disentuh permukaannya keras atau lunak.
Dengan mendeteksi perubahan aliran udara, kumis membantu kucing menentukan bentuk, ukuran, dan kecepatan objek yang dilaluinya.
Ini adalah umpan balik penting untuk menilai respons dan apakah mereka dapat melewati celah hingga bagaimana keseimbangan mereka saat melompat dan memanjat.
Tidak seperti rambut lain yang ada di seluruh tubuhnya, kucing dapat menggerakkan kumisnya dengan sesuka hati.
Bahkan, gerakan kumis tersebut juga memungkinkan mereka mengekspresikan keadaan emosinya dengan posisi tertentu.
Baca juga: 9 Ciri Kucing Peliharaan Anda Merasa Bahagia, Apa Saja?
Dilansir dari laman Cats.com, berikut adalah beberapa fakta mengenai kumis kucing yang menarik untuk diketahui:
Selain melalui bahasa tubuhnya, Anda juga dapat mempelajari tentang perasaan kucing dengan melihat posisi kumisnya.
Misalnya jika posisi kumis lurus dan ke samping seperti biasa, ini berarti mereka sedang merasa tenang dan rileks.
Ketika posisinya condong ke depan, ini berarti waspada, sedang terlibat sesuatu, atau merasa tertarik. Terakhir, jika posisinya rata di pipi, artinya mereka takut, marah, dan siap menyerang.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Kucing Memakan Rumput, Apa Saja?
Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya, kumis kucing terbuat dari protein yang dikenal sebagai keratin.