KOMPAS.com – Bagi sebagian orang, merokok sudah menjadi kebiasaan sehari-hari yang susah untuk dihilangkan.
Dampak buruk yang ditimbulkan dari rokok tak lantas membuat seseorang meninggalkan kebiasaan itu.
Bahkan, merokok sudah menjadi kebutuhan karena dianggap bisa meredakan stres.
Benarkah merokok bisa meredakan stres?
Baca juga: Benarkah Merokok Menyebabkan Obesitas?
Dosen Psikologi dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo menjelaskan, merokok dapat meredakan stres hanyalah anggapan dari kesenangan yang didapat saat merokok.
“Bagi sebagian orang yang merasakan sensasi rokok, katanya seperti itu. Sebab saat merokok seperti halnya mereka mendapatkan kesenangan,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (20/4/2023).
Menurutnya, kesenangan yang didapat tersebut bersifat candu dan berkelanjutan.
Merokok hanya mengalihkan dari perasaan tertekan saat menghadapi masalah.
“Jadi semacam bisa meredakan stres meski hanya sementara,” tuturnya.
Ratna mengatakan, merokok akan mendatangkan perasaan senang dan nyaman sesaat.
“Namun jelas merugikan kesehatan,” jelasnya.
Baca juga: 8 Penyebab Asam Lambung Naik, Merokok, Obesitas, hingga Stres
Efek merokok dapat meredakan stres itu disebut dengan efek placebo.
Efek itu merangsang otak untuk memproduksi endorfin, dopamin, oksitosin, dan serotonin yang dapat mengurangi nyeri dan menimbulkan perasaan tenang.
“Efeknya mereka akan bergantung dengan kandungan nikotin. Jadi selalu akan menghisap dan sulit untuk lepas,” terang Ratna.
Efek ini juga terjadi pada narkoba yang menimbulkan ketergantungan jika mencobanya.