Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Wanita Positif HIV Setelah Perawatan Kecantikan "Vampire Facial"

Kompas.com - 28/04/2024, 09:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sedikitnya tiga perempuan dilaporkan positif terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) setelah menjalani prosedur perawatan kecantikan vampire facial.

Ketiganya tercatat melakukan perawatan di sebuah salon tanpa izin di Albuquerque, negara bagian New Mexico, Amerika Serikat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dalam laporannya mengungkapkan, kasus ini merupakan catatan pertama penularan HIV melalui layanan suntikan kosmetik.

Diberitakan CBS Newsvampire facial adalah perawatan wajah yang melibatkan darah dan jarum suntik.

Selama perawatan vampire facial, darah seseorang diambil dari lengannya, lalu trombosit dipisahkan dan dioleskan ke wajah pasien menggunakan jarum mikro.

Baca juga: Kisah Pria 68 Tahun yang Diklaim Sembuh dari HIV dan Kanker Usai Transplantasi Sel Punca dengan Mutasi Genetik

Prosedur yang juga disebut sebagai plasma kaya trombosit atau PRP ini disebut dapat membantu mengurangi ukuran pori-pori dan garis-garis halus, serta meremajakan kulit.

Namun, menurut CDC, banyak orang yang kemungkinan besar tertular HIV melalui perawatan vampire facial di VIP Beauty Salon and Spa (VIP Spa), di pusat kota Albuquerque, New Mexico.

"Penyelidikan ini adalah yang pertama yang mengaitkan penularan HIV dengan layanan suntikan kosmetik yang tidak steril," tulis CDC.

Baca juga: Viral, Unggahan Ruam Merah di Kulit Disebut Tanda HIV, Benarkah?

Salon ditutup setelah klien positif HIV

Fasilitas kecantikan tersebut menarik perhatian otoritas kesehatan setelah salah satu klien dinyatakan positif HIV pada 2018.

Departemen Kesehatan New Mexico (DOH) kemudian menyarankan mantan klien salon untuk melakukan tes setelah kasus HIV awal terkonfirmasi.

Saat itu, DOH mengatakan, klien yang menerima layanan suntikan, termasuk vampire facial atau suntikan botoks mungkin telah terkena penyakit yang ditularkan melalui darah.

Meski salon tersebut ditutup pada 7 September 2018 setelah pemeriksaan, pengujian terhadap 100 mantan klien terus dilakukan hingga 2019.

Pasalnya, penyelidik menemukan, praktik di salon ini berpotensi menyebarkan infeksi yang ditularkan melalui darah, seperti HIV, hepatitis B, dan hepatitis. C.

Selama tes awal pada 2019, otoritas kesehatan menemukan dua kasus HIV yang dapat dikaitkan dengan perawatan kecantikan di salon tersebut.

Baca juga: Ramai soal Ajakan Tes HIV, Bagaimana Cara, Biaya, serta Berapa Kali Harus Rutin Tes?

Lima pasien teridentifikasi, tiga karena vampire facial

Ilustrasi gambar virus HIV. HIV termasuk salah satu virus paling mematikan di dunia sepanjang sejarah. Kenali virus lainnya. Shutterstock/Corona Borealis Studio Ilustrasi gambar virus HIV. HIV termasuk salah satu virus paling mematikan di dunia sepanjang sejarah. Kenali virus lainnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com