Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Merokok Bisa Redakan Stres? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 20/04/2023, 18:05 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bagi sebagian orang, merokok sudah menjadi kebiasaan sehari-hari yang susah untuk dihilangkan.

Dampak buruk yang ditimbulkan dari rokok tak lantas membuat seseorang meninggalkan kebiasaan itu.

Bahkan, merokok sudah menjadi kebutuhan karena dianggap bisa meredakan stres.

Benarkah merokok bisa meredakan stres?

Baca juga: Benarkah Merokok Menyebabkan Obesitas?

Penjelasan ahli

Dosen Psikologi dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo menjelaskan, merokok dapat meredakan stres hanyalah anggapan dari kesenangan yang didapat saat merokok.

“Bagi sebagian orang yang merasakan sensasi rokok, katanya seperti itu. Sebab saat merokok seperti halnya mereka mendapatkan kesenangan,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (20/4/2023).

Menurutnya, kesenangan yang didapat tersebut bersifat candu dan berkelanjutan.

Merokok hanya mengalihkan dari perasaan tertekan saat menghadapi masalah.

“Jadi semacam bisa meredakan stres meski hanya sementara,” tuturnya.

Ratna mengatakan, merokok akan mendatangkan perasaan senang dan nyaman sesaat.

“Namun jelas merugikan kesehatan,” jelasnya.

Baca juga: 8 Penyebab Asam Lambung Naik, Merokok, Obesitas, hingga Stres

Efek merokok dapat meredakan stres itu disebut dengan efek placebo.

Efek itu merangsang otak untuk memproduksi endorfin, dopamin, oksitosin, dan serotonin yang dapat mengurangi nyeri dan menimbulkan perasaan tenang.

“Efeknya mereka akan bergantung dengan kandungan nikotin. Jadi selalu akan menghisap dan sulit untuk lepas,” terang Ratna.

Efek ini juga terjadi pada narkoba yang menimbulkan ketergantungan jika mencobanya.

“Sama dengan efek narkoba namun ini (merokok) dalam jumlah kecil. Ada sensasi yang dimainkan saat orang menghisapnya,” tandasnya.

Baca juga: Benarkah Merokok Bisa Sebabkan Stroke?

Efek nikotin

Ilustrasi berhenti merokok Nopphon Pattanasri Ilustrasi berhenti merokok

Psikolog klinis Christin Wibhowo mengatakan, merokok dapat meredakan stres lantaran kandungan nikotin di dalamnya.

“Tapi kalau digunakan oleh orang yang bertanggung jawab dan dalam waktu yang tepat,” kata Christin kepada Kompas.com, Kamis (20/4/2023).

Menurutnya, semua zat, termasuk nikotin jika digunakan dalam dosis yang tepat dan dalam pengawasan dokter, maka hasilnya bagus atau bermanfaat.

“Yang menjadi tidak baik itu kalau salah dosis (berlebihan) karena tidak diawasi dokter,” tuturnya.

Baca juga: Mengapa Sebaiknya Anda Tidak Merokok Sebelum Tidur?

Namun, ia mengatakan, efek meredakan stres tersebut hanya bersifat sementara meski diawasi dokter sekalipun.

“Cara terbaik meredakan stres adalah ia harus tahu sumbernya apa (pemicu stres), kemudian melakukan coping stres atau cara mengatasi stres,” ungkapnya.

Matheny dalam buku milik Triantoro Safaria dan Saputra, Manajemen Emosi menjelaskan, coping adalah upaya yang bersifat sehat maupun tidak sehat, positif maupun negatif, usaha secara sadar maupun tidak sadar untuk mencegah, menghilangkan, atau mengurangi stressor (pemicu stres), atau memberikan ketahanan yang ditimbulkan oleh stres.

"Yang jelas, merokok dapat menjadi faktor risiko bahkan faktor penyebab dari beberapa penyakit, seperti kanker," imbuh Christin.

Baca juga: Gigi Kuning meski Rajin Gosok Gigi, Tidak Minum Kopi, dan Tidak Merokok? Ini Beberapa Penyebabnya

Sementara itu dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir Haruni juga membenarkan bahwa merokok dapat meredakan stres sesaat.

“Bisa redakan stres, tapi berlangsung singkat dan bukan terapi stres yang baik,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (20/4/2023).

Ia mengingatkan, lebih banyak efek negatif dari pada efek positif dari merokok.

“Merokok juga mengurangi nafsu makan, sehingga sedikit bisa mengontrol berat badan,” tandasnya.

Cara meredakan stres

Psikolog klinis Ivana Kamilie memaparkan sejumlah cara untuk untuk meredakan stres alih-alih merokok, yakni:

  • Melakukan Teknik relaksasi pernapasan.
  • Berolahraga rutin.
  • Melakukan hobi positif.
  • Fokus pada apa yang dilakukan saat ini.
  • Bercerita kepada orang yang dipercaya.

“Jika memang stres yang dirasakan sangat mengganggu dan tidak dapat diatasi sendiri, carilah bantuan pada profesional (ahli di bidangnya),” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (20/4/2023).

Baca juga: Mengapa Merokok Buruk bagi Penderita Diabetes?

Tips berhenti merokok

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berikut tips yang bisa dilakukan untuk berhenti merokok:

  • Kuatkan niat, bulatkan tekad.
  • Minta bantuan kerbaat dan keluarga.
  • Atur target waktu kapan berhenti merokok.
  • Cari kesibukan lain.
  • Banyak minum air putih.
  • Jauhi lingkungan para perokok.
  • Tetap berpiki positif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com