Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Setelah Olahraga Apakah Bikin Olahraga Sia-sia?

Kompas.com - 05/03/2022, 06:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apapun olahraga yang dilakukan, baik latihan kardiovaskular maupun latihan otot seperti angkat beban, akan menghabiskan energi.

Habisnya energi menjadikan perut merasa “keroncongan” setelah berolahraga. Akibatnya, terdorong keinginan untuk makan sesuatu.

Namun, kondisi pasca-olahraga membuat orang berpikir dua kali untuk mengonsumsi makanan.

Terlintas dalam pikiran bahwa makanan yang masuk ke dalam tubuh akan membuat olahraga yang baru saja dilakukan menjadi sia-sia. Benarkah demikian?

Apakah boleh makan setelah olahraga, dan apa saja efeknya? 

Baca juga: Terungkap, Olahraga Mampu Tingkatkan Efektivitas Vaksin Covid-19

Tubuh butuh nutrisi setelah olahraga

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu pahami bagaimana aktivitas fisik memengaruhi tubuh.

Dilansir dari Healthline (11/4/2021), saat melakukan aktivitas fisik atau berolahraga, otot akan menggunakan glikogen, cadangan glukosa (gula) yang digunakan sebagai sumber energi.

Selesai berolahraga, tubuh akan mencoba membangun kembali simpanan glikogen dalam otot yang baru saja “habis” digunakan.

Makan makanan bernutrisi segera setelah berolahraga, akan membantu mempercepat proses pembangunan glikogen dalam otot.

Oleh karena itu, makan setelah olahraga itu penting untuk memenuhi kebutuhan tubuh dalam mengganti energi yang sebelumnya telah terkuras.

Baca juga: Berapa Jam Jarak Ideal setelah Makan Boleh Tidur?

Makanan yang masuk tidak langsung menjadi lemak

Tak usah khawatir makanan akan langsung menjadi lemak!

Makanan yang masuk ke dalam tubuh setelah berolahraga, tidak lantas langsung berubah menjadi lemak.

Seperti yang telah dijelaskan, tubuh awalnya akan menggunakan glikogen sebagai sumber energi saat berolahraga.

Setelah stok glikogen mulai menipis, barulah tubuh akan memecah lemak untuk dijadikan energi.

Asupan makanan yang dikonsumsi pun terlebih dahulu akan digunakan untuk membangun glikogen dalam otot.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com