Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Risikonya jika Anda Berkerumun dan Cuek Tak Pakai Masker...

Kompas.com - 16/06/2020, 07:02 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah beberapa bulan terakhir menjalani berbagai kegiatan dengan pembatasan untuk mencegah penyebaran virus corona, orang-orang kini terlihat mulai menjalankan aktivitas di luar ruangan.

Pemerintah sudah melonggarkan pembatasan dengan meminta masyarakat menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

Namun, kenyataan di lapangan tak semudah itu. Tak sedikit yang berkerumun dan mengabaikan penggunaan masker atau menjaga jarak.

Di media sosial, ada sejumlah video yang menunjukkan aktivitas masyarakat berkerumun. Peristiwa ini terjadi di berbagai daerah. 

Contohnya, video singkat yang menyebar di Instagram yang menunjukkan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang dipenuhi orang berolahraga pada Minggu, (14/6/2020) pagi.

Baca juga: Viral Video GBK Dipenuhi Orang Berolahraga, Ini Tanggapan Epidemiolog

Dalam video tersebut, terlihat ada yang berjalan kaki, lari, dan bersepeda. Beberapa orang juga terlihat tidak memakai masker.

Video lain yang diunggah di Instagram juga menunjukkan orang-orang bersepeda di sekitar Alun-Alun Tulungagung secara berombongan, berjarak dekat satu sama lain, dan terlihat ada yang tidak menggunakan masker di tengah kerumunan.

Tahukah Anda, ada risiko besar jika banyak orang yang tak patuh imbauan untuk mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19?

Risiko berkerumun

Warga antre menggunakan KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Senin (15/6/2020). Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta mengatur ketentuan waktu masuk, pulang, dan istirahat kantor bagi pekerja atau karyawan di Ibu Kota selama masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Warga antre menggunakan KRL Commuter Line di Stasiun Bogor, Senin (15/6/2020). Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta mengatur ketentuan waktu masuk, pulang, dan istirahat kantor bagi pekerja atau karyawan di Ibu Kota selama masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kerumunan di ruang publik, terutama dengan tidak mengindahkan protokol kesehatan, berpotensi menimbulkan klaster baru dari penyebaran Covid-19.

Orang-orang yang terpaksa untuk meninggalkan rumahnya tetap harus menjalankan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, membersihkan tangan, menggunakan masker, tidak menyentuh mulut, hitung, atau mata.

Virus corona menular melalui droplets pernapasan yang dikeluarkan oleh seseorang yang terinfeksi. 

Penularan Covid-19 dapat terjadi tidak hanya dari orang sudah diketahui terinfeksi, tetapi juga dari orang yang tidak menunjukkan gejala.

Di Indonesia, menurut keterangan pemerintah, hampir 80 persen dari kasus Covid-19 di Tanah Air, merupakan kasus tanpa gejala.

Saat orang tersebut berada dalam kerumunan, ia dapat menularkan virus yang tanpa sadar dibawanya kepada orang lain.

Mengutip Al Jazeera,12 Juni 2020, Presiden Association of Physicians of Pakistani Descent Of North America (APPNA) Dr Naheed Usman mengatakan, kebanyakan orang-orang tanpa gejala tidak terdeteksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com