Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat yang Terjadi di Beijing dan New York Setelah Pelonggaran Pembatasan...

Kompas.com - 15/06/2020, 19:03 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber SCMP

KOMPAS.com - Ibu Kota China, Beijing, kembali memberlakukan lockdown di 10 kawasan perumahan dalam upaya mengendalikan penyebaran virus corona.

Hal ini dilakukan setelah adanya laporan 36 kasus baru dalam satu hari yang berasal dari sebuah pasar makanan.

Keputusan Beijing diberlakukan setelah adanya desakan untuk mengambil langkah tegas dan tepat untuk mencegah penyebaran penyakit.

Melansir SCMP, dalam sebuah pertemuan Dewan Negara, Minggu, disebutkan bahwa risiko penyebaran wabah terbaru sangat tinggi karena populasi pasar yang besar, padat, dan sangat mobile.

Kasus-kasus baru menambah jumlah orang yang terkena dampak di Beijing. Kasus baru yang berasal klaster baru ini berjumlah 79 orang, semuanya dikaitkan dengan Pasar Grosir Xinfadi.

Pasar tersebut merupakan pusat distribusi makanan di Beijing selatan yang menempati lahan seluas 107 hektar dan memasok makanan ke provinsi utara seperti Shandong, Shanxi, Hebei dan Liaoning.

Baca juga: Khawatir Gelombang Kedua Covid-19, Satu Distrik di Beijing Larang Olahraga dan Wisata

Li Junjie, wakil kepala distrik kota Haidian, Senin (15/6/2020), mengatakan, 10 kawasan perumahan di sekitar Pasar Yuquandong akan di-lockdown.

Keputusan ini diberlakukan karena Pasar Yuquandong juga teridentifikasi memiliki kasus infeksi baru yang masih berhubungan dengan Pasar Xinfadi.

Sebelumnya, Beijing sudah dinyatakan bersih dari transmisi Covid-19 lokal selama 55 hari sampai kemunculan dua kasus baru pada Kamis (11/6/2020).

Kedua kasus tersebut terlacak pernah mengunjungi pasar Xinfadi pada awal Juni. 

Juru Bicara Komisi Kesehatan Beijing Xia Xiaojun mengatakan, 76.499 sampel telah diuji pada Minggu kemarin. Hasilnya, 59 positif.

Xia mengatakan, beberapa kasus sudah dimasukkan dalam hitungan infeksi yang dikonfirmasi, sementara yang lain masih menunggu diagnosis.

Lebih dari 6.000 pekerja di Pasar Xinfadi atau hampir 70 persen, sejauh ini telah dites, dan semuanya dinyatakan negatif.

Hingga saat ini, pengujian pada warga dan pelanggan di dekatnya juga tidak menghasilkan kasus lebih lanjut.

Baca juga: Duta Besar Israel untuk China Dikarantina di Beijing akibat Kekhawatiran Virus Corona

Peringatan dari Gubernur Cuomo

Ilustrasi orang berjemur. 
Foto ini menerangkan orang-orang berjemur pada hari yang panas dan cerah di Central Park di New York, AS, 17 Juli 2016.AP/Eduardo Munoz Ilustrasi orang berjemur. Foto ini menerangkan orang-orang berjemur pada hari yang panas dan cerah di Central Park di New York, AS, 17 Juli 2016.
Gubernur New York Andrew Cuomo memperingatkan warganya bahwa pelanggaran terus menerus terhadap protokol pembatasan untuk mencegah penyebaran Covid-19 bisa membuat negara menghentikan proses pelonggaran pembatasan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com