Setelah sebelumnya menjadi pusat pandemi di Amerika Serikat, negara bagian New York telah membuat perubahan besar dan kini mulai mengarah ke pembukaan kembali sepenuhnya.
Pada Minggu (14/6/2020), New York melaporkan tambahan 23 kematian akibat infeksi virus corona.
Melansir CNN International, Senin (15/6/2020), Cuomo memuji pencapaian warga New York.
Namun, ia mengingatkan, jumlah kasus bisa berubah dalam seminggu.
"Penentuan kebijakan pembukaan kembali bergantung pada perilaku kita, tidak lebih dan tidak kurang," kata dia.
Cuomo menyebut dirinya menerima laporan dari seluruh negara bagian New York terkait pelanggaran pembatasan jarak fisik, adanya kerumunan massa, dan orang-orang yang tidak mengenakan masker di tempat umum.
Sementara itu, 25.000 pengaduan telah diajukan terhadap pelaku bisnis karena melanggar ketentuan rencana pembukaan kembali.
Cuomo menyebut Manhattan dan Hamptons adalah dua area utama dengan jumlah pelanggaran terbanyak.
"Jika kita masih memiliki banyak pelanggaran kebijakan yang kemungkinan besar dapat meningkatkan penyebaran virus, ada kemungkinan bahwa kita akan menunda rencana pembukaan kembali," kata Cuomo.
Baca juga: Bertelanjang dan Tanpa Masker, Kaum Muda New York Berjemur di Central Park
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.