Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merunut Sejarah, Tokoh, dan Kepemimpinan Hamas di Palestina

Kompas.com - 12/10/2023, 19:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hamas adalah gerakan Islam dan salah satu partai politik utama di wilayah Palestina.

Gerakan ini menguasai lebih dari dua juta warga Palestina di Jalur Gaza. Adapun reputasi Hamas lebih dikenal melalui ekspresi perlawanan bersenjatanya terhadap Israel.

Pada Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan besar-besaran secara mengejutkan di selatan Israel.

Serangan ini menewaskan ratusan warga sipil dan tentara, serta menyandera puluhan lainnya.

Sebagai respons, Israel menyatakan perang terhadap kelompok ini dan mengindikasikan bahwa militer mereka merencanakan kampanye panjang untuk mengalahkan Hamas.

Sebenarnya, apa itu Hamas dan bagaimana organisasi ini dapat mempertahankan dukungan serta otoritasnya di tengah-tengah kompleksitas politik dan konflik di wilayah Gaza?

Baca juga: Perbandingan Senjata Hamas Vs Israel, Punya Apa Saja?

Sejarah berdirinya Hamas

Hamas merupakan singkatan dari Harakat al-Muqawama al-Islamiya (Gerakan Perlawanan Islam).

Kelompok ini didirikan oleh Sheikh Ahmed Yassin, seorang ulama Palestina yang menjadi aktivis di cabang-cabang lokal Ikhwanul Muslimin, setelah mengabdikan awal hidupnya untuk ilmu pengetahuan Islam di Kairo.

Mulai akhir tahun 1960-an, Yassin memberikan khotbah dan melakukan pekerjaan amal di Tepi Barat dan Gaza, yang keduanya diduduki oleh Israel setelah Perang Enam Hari pada 1967.

Sheikh Yassin mendirikan Hamas sebagai sayap politik Ikhwanul Muslimin di Gaza pada Desember 1987, setelah pecahnya intifada pertama, sebuah perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur.

Pada waktu itu, Hamas didirikan untuk menanggapi ancaman yang muncul dari Palestina Islamic Jihad (PIJ), sebuah kelompok lain yang secara tegas berkomitmen untuk melawan Israel dengan cara kekerasan.

Ancaman ini timbul karena komitmen PIJ dapat mengalihkan dukungan rakyat Palestina dari Ikhwanul Muslimin (The Muslim Brotherhood).

Pada 1988, Hamas menerbitkan piagam yang menyerukan penghancuran Israel dan pendirian masyarakat Islam di Palestina.

Hamas pertama kali menggunakan bom bunuh diri pada April 1993, lima bulan sebelum pemimpin OLP Yasser Arafat dan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin menandatangani Perjanjian Oslo.

Pakta bersejarah ini menetapkan pemerintahan mandiri terbatas untuk sebagian Tepi Barat dan Gaza di bawah entitas yang baru dibuat bernama Otoritas Palestina (PA).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com