Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Jalur Gaza Diperebutkan Israel dan Palestina?

Kompas.com - 19/12/2021, 11:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalur Gaza adalah sebuah kawasan di pantai timur Laut Tengah, yang berbatasan dengan Mesir dan Israel.

Secara de facto, Hamas (gerakan perlawanan Islam di Palestina) menjadi penguasa wilayah ini sejak 2007.

Kendati demikian, Jalur Gaza terus diperebutkan dan menjadi medan tempur dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.

Lantas, mengapa Jalur Gaza diperebutkan Israel dan Palestina?

Baca juga: Asal-usul Nama dan Sejarah Kota Gaza

Berdirinya negara Israel

Awal mula terjadinya konflik di Jalur Gaza disebabkan oleh kekalahan Dinasti Turki Usmani dalam perang melawan Inggris pada 1917.

Akibatnya, Turki Usmani terpaksa harus menyerahkan wilayah Palestina, termasuk Jalur Gaza. Setelah itu, Inggris mengumumkan Deklarasi Balfour pada 2 November 1917.

Secara tersirat, Deklarasi Balfour berisi tentang dukungan bagi pembentukan kediaman nasional bagi bangsa Yahudi di Palestina.

Hal inilah yang menimbulkan celah untuk menerjemahkan kata kediaman nasional. Celah Deklarasi Balfour kemudian dimanfaatkan para zionis untuk mewujudkan cita-cita mereka, yaitu mendirikan negara Yahudi di Palestina.

Sejak saat itu, populasi Yahudi di Palestina awalnya menjadi kaum minoritas, meningkat tajam dan menunjukkan arogansinya.

Buntut dari Deklarasi Balfour ialah proklamasi kemerdekaan Israel pada 1948, yang menyebabkan ratusan ribu penduduk pribumi Palestina terusir dari tanah kelahirannya.

Baca juga: Deklarasi Balfour, Awal Pendudukan Zionis di Palestina

Perang Arab-Israel

Setelah Israel mengumumkan proklamasi, lima negara Arab yakni Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon, dan Irak menyerang Israel.

Aksi penyerangan ini menimbulkan terjadinya Perang Arab-Israel 1948. Pada 22 September 1948, Pemerintahan Seluruh Palestina diproklamasikan oleh Liga Arab di Kota Gaza.

Warga Palestina meninggalkan kota Galilea pada Oktober-November 1948. Akibat Perang Arab-Israel I, ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi tak bisa kembali ke kampung halaman mereka.Wikipedia Warga Palestina meninggalkan kota Galilea pada Oktober-November 1948. Akibat Perang Arab-Israel I, ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi tak bisa kembali ke kampung halaman mereka.

Namun, pemerintahan ini tidak diakui oleh negara-negara di luar Liga Arab. Pada 1949, Perang Arab-Israel dapat diakhiri melalui perjanjian gencatan senjata.

Salah satu isi perjanjian tersebut menyatakan bahwa garis demarkasi di Jalur Gaza bukan merupakan perbatasan internasional dan wilayahnya diduduki oleh Mesir.

Sejak pembubaran Pemerintahan Seluruh Palestina, Jalur Gaza secara langsung dikelola oleh seorang gubernur militer Mesir.

Baca juga: Komisi Peel, Penggagas Pembagian Wilayah Palestina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com