Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pisang menjadi salah satu buah favorit manusia. Setiap tahunnya, manusia di seluruh dunia memakan lebih dari 100 miliar pisang.

Tidak berlebih jika buah pisang menjadi yang kesukaan. Menurut Medical News Today, ada beberapa hal yang membuat pisang menjadi buah pilihan banyak orang.

Selain cukup mudah ditemui, pisang mengandung nutrisi penting yang dapat meningkatkan kesehatan jantung, mengatur tekanan darah, dan dapat mengurangi risiko kanker.

Sayangnya, ada kabar buruk.

Salah satu jenis pisang yang banyak digemari, yakni pisang Cavendish, baru-baru ini dilaporkan terancam punah. Kenapa bisa seperti itu?

Baca juga: Mengapa Pisang Berubah Warna Menjadi Coklat?

Dominasi pisang Cavendish

Dikutip dari Science Alert, Selasa (24/10/2023) terdapat lebih dari 1.000 jenis pisang, namun sekitar 47 persen yang dimakan manusia adalah pisang Cavendish (Musa acuminata).

Buah pisang Cavendish mendominasi pasar pisang global karena beberapa alasan, di antaranya sebagai berikut.

  1. Pisang Cavendish tahan terhadap beberapa penyakit utama yang mematikan pisang.
  2. Umur simpannya pisang tersebut relatif panjang.
  3. Petani biasanya dapat menanam lebih banyak pisang Cavendish dibandingkan varietas lain di lahan yang sama.

Namun varietas pisang Cavendish terancam oleh jamur yang menginfeksi tanaman. Infeksi tersebut dinamakan Penyakit Panama (Layu Fusarium) ras tropis 4 (TR4).

Infeksi TR4 dimulai pada akar pohon pisang dan kemudian menyebar, yang pada akhirnya melumpuhkan kemampuan tanaman dalam menyerap air atau melakukan fotosintesis.

Akibatnya, pohon itu mati.

Apa yang terjadi pada pisang Cavendish telah terjadi sebelumnya pada varietas pisang populer lainnya yang disebut Gros Michel.

Baca juga: 11 Khasiat Pisang Menurut Sains, Kaya Nutrisi hingga Baik Bagi Ginjal

"Gros Michel adalah pisang ekspor utama pada paruh pertama abad lalu," ungkap James Dale, seorang profesor dan pemimpin program bioteknologi pisang di Queensland University of Technology, mengatakan kepada Insider.

Gros Michel terserang jamur ras tropis 1 (TR1) yang merupakan pendahulu TR4.

Jamur tersebut mulai menginfeksi pisang pada tahun 1876. Pada tahun 1950-an, penyakit ini telah menghancurkan pertanian Gros Michel, memaksa produsen pisang di seluruh dunia untuk mencari varietas baru.

"Pada tahun-tahun berikutnya, Cavendish menjadi pisang ekspor unggulan menggantikan Gros Michel karena kebal terhadap TR1," terang Dale.

Baca juga: Manfaat Buah Pisang untuk Sahur dan Berbuka Puasa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com