Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Penyelamatan Nepenthes rigidifolia, Kantong Semar Asli Sumatera Utara

Kompas.com - 24/07/2023, 12:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Elga Renjana, M.Si

NEPENTHES adalah kelompok tumbuhan yang populer dengan sebutan kantong semar. Tumbuhan ini memiliki kantong yang merupakan hasil modifikasi bagian ujung daun.

Baca juga: 11 Spesies Baru Tumbuhan Baru Indonesia, dari Anggrek hingga Kantong Semar

 

Kantong ini merupakan perangkap pasif berisi cairan enzim yang mencerna serangga atau hewan yang masuk dan terperangkap di dalamnya. Hal tersebutlah yang menjadikan Nepenthes termasuk dalam tumbuhan karnivora.

Pulau Sumatera dikenal sebagai salah satu surga Nepenthes. Sedikitnya terdapat 38 jenis Nepenthes yang tersebar di kawasan hutan Sumatera. Sekitar 33 jenis di antaranya merupakan tumbuhan asli (endemik) Sumatera, salah satunya adalah Nepenthes rigidifolia.

 

Di Sumatera Utara, masyarakat tanah Karo mengenal N. rigidifolia dengan sebutan Takur-takur.

Kantong semar ini pertama kali diidentifikasi oleh Pitra Akhriadi dan rekannya pada tahun 2003 saat melakukan eksplorasi di sekitar Sidikalang, Sumatera Utara. Hingga saat ini, belum ada catatan terbaru mengenai temuan N. rigidifolia di luar Sumatera Utara.

Baca juga: Spesies Baru Kantong Semar, Cari Mangsa dengan Cara yang Tak Biasa

Karakteristik N. rigidifolia

Sesuai namanya, ciri khas N. rigidifolia terletak pada daunnya yang kaku (rigid = kaku, folia = daun).

Namun pesona kantong semar ini justru terdapat pada bagian kantong yang berwarna cokelat kehitaman dengan motif bercak putih kehijauan. Keunikan kantong semar ini juga tampak pada bagian bibir (peristome) berwarna merah marun dengan takik (tonjolan) di bagian depan.

Keindahan tersebut membuat para pecinta Nepenthes saling berlomba untuk memilikinya, sehingga terjadi eksploitasi N. rigidifolia yang menekan populasi di habitat alaminya.

Status kelangkaan N. rigidifolia

Mengutip data The Internasional Union for Conservation of Nature’s Red List of Threatened Species (IUCN), N. rigidifolia terdaftar sebagai tumbuhan kritis terancam punah (critically endangered) sejak tahun 2013.

Posisi tersebut tetap bertahan sampai saat ini karena populasi N. rigidifolia tidak mengalami peningkatan signifikan.

Kantong semar ini juga terdaftar dalam The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) dengan kategori Appendix I dan II, artinya diperlukan pengaturan dalam perdagangan N. rigidifolia agar tidak terancam punah.

Maka tak heran, di Indonesia N. rigidifolia termasuk dalam 59 jenis kantong semar yang dilindungi sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.

Baca juga: Nepenthes Putaiguneung Spesies Baru Tanaman Karnivora Endemik Sumatera

Ekspedisi penyelamatan N. rigidifolia

Pada bulan Mei 2023, tim periset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan ekspedisi ke Sumatera Utara untuk mengonservasi N. rigidifolia.

Ekspedisi ini didanai oleh The Mohamed Bin Zayed Species Conservation Fund, sebuah hibah yang diproyeksikan untuk kegiatan-kegiatan konservasi spesies paling terancam di dunia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com