Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Penyelamatan Nepenthes rigidifolia, Kantong Semar Asli Sumatera Utara

Kompas.com - 24/07/2023, 12:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Penyemaian benih dapat dilakukan pada campuran media sphagnum moss dan cacahan pakis dengan perbandingan 1:1. Campuran dua bahan ini dimaksudkan untuk mengontrol aerasi dan kelembapan selama proses penyemaian.

Namun metode ini kurang populer dilakukan karena benih kantong semar bersifat rekalsitran atau akan mengalami penurunan kualitas pasca pemanenan.

Perbanyakan kantong semar selanjutnya adalah dengan metode stek terhadap kantong semar dewasa yang batangnya sudah cukup panjang. Stek dilakukan pada bagian pucuk atau batang segar yang masih hijau.

Media pertumbuhan dapat berupa campuran cocopeat, arang sekam, sphagnum moss, dan cacahan pakis dengan komposisi 1:1:2:1.

Umumnya pada kantong semar dewasa akan tumbuh anakan-anakan. Pemisahan anakan ini juga merupakan metode memperbanyak kantong semar.

Pemisahan dilakukan terhadap anakan kantong semar yang sudah memiliki perakaran sendiri. Media pertumbuhannya adalah campuran cocopeat, arang sekam, sphagnum moss, dan cacahan pakis dengan komposisi 1:1:1:1.

Baca juga: Sejarah Bunga Bangkai, Tanaman Endemik Sumatera Asli Indonesia

Selain itu, teknik kultur jaringan juga umum digunakan untuk memperbanyak kantong semar. Keunggulan metode ini adalah dapat memproduksi bibit kantong semar dalam jumlah besar namun dengan waktu yang cukup singkat.

Tantangan metode ini justru dirasakan pada saat proses aklimatisasi, yaitu tahap adaptasi peralihan bibit hasil perbanyakan kultur jaringan (planlet) ke lingkungan autotrof (membuat makanan sendiri).

Untuk menjaga kelembapan, platlet disungkup selama 1-2 bulan atau sampai muncul daun-daun baru.

Elga Renjana, M.Si
Peneliti Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya, dan Kehutanan – BRIN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com