Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Penyelamatan Nepenthes rigidifolia, Kantong Semar Asli Sumatera Utara

Kompas.com - 24/07/2023, 12:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dipandu oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DLHK) Provinsi Sumatera Utara, tim periset BRIN (Elga Renjana, Linda Wige Ningrum, Angga Yudaputra, Joko R. Witono, dan Harto) mengeksplor kawasan-kawasan hutan di Kabupaten Karo, Dairi, Pakpak Bharat, hingga Simalungun.

Bibit N. rigidifolia akan dikonservasi di luar habitat aslinya (ex situ) tepatnya di Kebun Raya Indonesia, untuk diteliti dan diperbanyak sebagai cadangan plasma nutfah apabila populasi pada habitat asli sudah tidak kondusif.

Selama dua pekan ekspedisi, N. rigidifolia hanya ditemukan di kawasan hutan dataran tinggi Kabupaten Karo.

Sayangnya jumlah populasi kantong semar ini masih tergolong rendah, bahkan tumbuh merambat di pepohonan pada area bertebing yang curam dan posisinya cukup dekat dengan jalan raya.

Kondisi tersebut semakin mengancam populasi kantong semar ini karena rawan longsor, terjadi pelebaran jalan, dan mudah diakses penduduk. Berdasarkan kondisi habitat dan ditambah perburuan N. rigidifolia yang cukup masif, kelestarian kantong semar ini penting untuk diperhatikan.

Khususnya oleh pihak pemerintah yang berwenang atas kawasan hutan yang menjadi habitat jenis-jenis kantong semar Sumatera. Selain pemerintah, masyarakat lokal juga perlu dilibatkan dalam upaya menjaga kelestarian N. rigidifolia sebagai salah satu kekayaan hayati Sumatera Utara.

Baca juga: Daftar Tumbuhan Endemik Sumatera

Diseminasi konservasi N. rigidifolia

Pada ekspedisi ini, tim periset BRIN juga mengadakan forum diskusi dengan masyarakat tanah Karo yang sekaligus penangkar tumbuhan. Selama diskusi, diperoleh informasi bahwa dahulu masyarakat lokal memanfaatkan kantong semar sebagai wadah membuat lontong.

Namun kebiasaan tersebut sudah mereka tinggalkan dan beralih menjual kantong semar sebagai tanaman hias. Biasanya untuk memenuhi pesanan kantong semar, masyarakat mengambil secara langsung dari hutan tanpa ada aktivitas perbanyakan bibit.

Apabila kebiasaan ini terus diabaikan, maka populasi N. rigidifolia di alam liar semakin terancam. Mirisnya, kantong semar ini justru mereka jual dengan harga yang cukup rendah, bahkan mereka tidak tahu bahwa kantong semar tersebut langka.

Mengutip salah satu situs nursery kantong semar di Malaysia, bibit N. rigidifolia mencapai harga satuan jual $86 atau sekitar Rp 1.300.000,00.

Melalui forum diskusi, tim periset BRIN berbagi informasi tentang status kelangkaan jenis-jenis kantong semar di Sumatera Utara, khususnya N. rigidifolia. Masyarakat juga diajarkan cara membudidayakan kantong semar yang baik dan benar.

Hal ini dimaksudkan agar masyarakat yang biasa menjual kantong semar tidak lagi mengambil secara langsung dari hutan, tetapi dengan memperbanyak bibit kantong semar terlebih dahulu.

Selain itu, sebagian bibit kantong semar hasil budidaya tersebut diharapkan dapat dikembalikan ke hutan sebagai bentuk kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk melestarikan kantong semar di Sumatera Utara.

Baca juga: Spesies Pohon Raksasa Baru Ditemukan di Sumatera

Cara memperbanyak kantong semar

Terdapat berbagai cara untuk memperbanyak tanaman kantong semar. Cara pertama adalah perbanyakan melalui benih. Benih ini diperoleh melalui proses penyerbukan bunga betina dengan serbuk sari (pollen) bunga jantan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com