KOMPAS.com - Ular merupakan reptil yang mengantarkan bisanya melalui gigitan. Beberapa ular memiliki bisa yang mematikan sehingga gigitannya sangat dihindari.
Untuk meminimalisasi risiko gigitan ular, kita perlu mengetahui hal-hal yang harus dilakukan saat digigit ular sebagai pertolongan pertama.
Menurut Buku Pedoman Penanganan Gigitan, Sengatan Hewan Berbisa, dan Keracunan Tumbuhan dan Jamur yang diterbitkan oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI 2023, penangan awal gigitan ular harus dilakukan secepatnya, sebelum korban dibawa ke pelayanan kesehatan.
Pertolongan pertama untuk gigitan ular yang direkomendasikan para ahli adalah melakukan imobilisasi atau membuat bagian tubuh yang terkena gigitan tidak bergerak.
Baca juga: Kenapa Ada Ular yang Sangat Berbisa?
Pastikan posisi imobilisasi nyaman dan aman bagi korban dengan menggunakan splint (dari kayu, bambu, kardus yang rigid) atau sling (dari kain, selendang)
Pada kasus gigitan Elapid (ular berbisa yang memiliki taring pendek dan tetap di bagian depan mulut), sangat disarankan untuk melakukan bebat elastic dan imobilisasi atau pressure bandage imobilisasi sebagai pertolongan pertama.
Pertolongan pertama bebat elastic dan imobilisasi untuk gigitan ular neurotoksin memang membutuhkan bantuan orang yang terlatih.
Namun, jika kita tidak mengetahui jenis ularnya, membuat bagian yang tergigit agar tidak bergerak dengan splint atau sling sangat direkomendasikan.
Baca juga: Kenapa Ada Banyak Ular di Pulau Ular Brasil?
Dalam buku tersebut, masyarakat sangat tidak disarankan untuk melakukan pertolongan pertama gigitan ular dengan cara-cara yang tidak jelas.
Ahli menyarankan agar tidak melakukan cara-cara berikut saat memberikan pertolongan pertama untuk gigitan ular:
Untuk membantu melakukan penanganan awal gigitan ular, pakar toxinology Indonesia, Dr. dr. Tri Maharani, M.Si. Sp.EM, telah merancang snake bite kit, yakni kelengkapan yang dibutuhkan untuk penanganan awal setelah digigit ular.
Baca juga: Mengulik Kisah Ular Makan Manusia, Kok Bisa?
Snake bite kit tersebut terdiri dari bidai (biasa atau gulung), elastic bandage, plester kertas untuk observasi RPP (rapid proximal progressif), pena untuk menandai saat melakukan RPP, mitella (kain segitiga untuk mengikat bidai), dan perban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.