KOMPAS.com - Kasus ular piton menyerang dan memakan manusia beberapa kali terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.
Merangkum BBC, pada tahun 2017, seekor ular piton atau sanca kembang dengan panjang mencapai tujuh meter di Desa Salubiro, Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, dilaporkan memangsa seorang petani kelapa sawit di desa tersebut.
Kemudian, di tahun 2018, seorang perempuan berusia 54 tahun asal Muna, Sulawesi Tenggara, ditemukan dalam tubuh seekor ular sanca sepanjang tujuh meter.
Belum lama, tepatnya di tahun 2022, seorang wanita berusia 52 tahun di Kabupaten Tanjungjabung Barat, Provinsi Jambi, ditemukan tewas di dalam perut ular piton.
Baca juga: Pecahkan Rekor, Ular Piton Burma Bertelur Sebanyak 96 Buah di Florida
Berikut adalah penjelasan ahli mengenai fenomena ular memakan manusia.
David Penning, asisten profesor biologi di Missouri Southern State University mengatakan, di lingkungan alami, fenomena ular memakan manusia sangat jarang terjadi.
Dilansir dari Live Science, kasus-kasus ular raksasa liar yang mengincar manusia sebagai mangsa meningkat saat manusia mengambil lebih banyak habitat satwa liar untuk menciptakan lahan pertanian dan pemukiman.
Dengan demikian, masyarakat yang tinggal di dekat hutan hujan lebih mungkin untuk berdampingan dengan ular liar.
Baca juga: Kapan Ular Mengganti Kulitnya?
Ular sanca batik berburu di area yang berbau seperti mangsanya. Kemudian, ular sebagai pemburu penyergap menunggu mangsa datang sebelum menyerang dengan gigi melengkung dan melilitkan tubuh kuat mereka di sekitar korban, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan kematian.
Namun, bagi ular, menelan seluruh mangsanya lebih mudah dilakukan dengan mangsa khas ular, seperti hewan pengerat, rusa, babi hutan dan bahkan monyet, dibandingkan dengan manusia, kata Brad Moon, profesor biologi di University of Louisiana, Lafayette.
Pasalnya, mudah bagi ular untuk melebarkan rahangnya untuk menelan binatang yang kecil atau yang secara bertahap bertambah besar ukurannya dari kepala hingga bokong.
Sebaliknya, bahu manusia yang berbentuk persegi mungkin menyulitkan ular untuk menggerakkan mulutnya.
Baca juga: Bagaimana Cara Ular Menelan Hewan yang Sangat Besar?
Dengan halangan bahu ini, serta ukuran besar beberapa manusia, ular sanca umumnya tidak menyerang manusia.
Tetapi, jika manusianya berukuran kecil dan ular pitonnya besar, mungkin panjangnya lebih dari 6 m, ada kemungkinan ular tersebut dapat membunuh dan kemudian memakan manusia.
Ular juga memiliki sistem pencernaan yang sangat unik, yang dapat mengembangkan banyak energi untuk meningkatkan kapasitas pencernaannya. Dengan demikian, ular dapat mencerna segalanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.