Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Matahari Dahulu Mempunyai Cincin seperti Saturnus

Kompas.com - 08/01/2022, 20:30 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkapkan kemungkinan adanya cincin debu raksasa mengelilingi matahari yang mirip dengan Saturnus, sebelum adanya Bumi dan planet-planet lain di tata surya.

Menurut NASA, cincin debu telah mencegah Bumi tumbuh menjadi “Bumi super atau super Earth”, sejenis planet yang berukuran sekitar dua kali ukuran Bumi dan mencapai 10 kali massanya.

Melansir Live Science, Sabtu (8/1/2022) seorang astrofisikawan di Rice University di Houston, Texas Andre Izidoro melakukan simulasi komputer mengenai pembentukan tata surya, yang muncul dari abu runtuhnya awan debu dan gas, dikenal sebagai nebula surya.

Simulasi yang dilakukan memperlihatkan daerah bertekanan tinggi dari gas dan debu akan mengelilingi matahari yang kecil.

Daerah bertekanan tinggi kemungkinan terjadi saat partikel bergerak menuju matahari di bawah tarikan gravitasinya yang kuat, memanas, dan melepaskan sejumlah besar gas yang menguap.

Baca juga: Ilmuwan: Matahari Bisa Jadi Sumber Misteri Asal-usul Air Bumi

 

Dalam simulasi untuk menunjukkan cincin Matahari, kemungkinan ada tiga area berbeda di mana partikel padat menguap menjadi gas, yang disebut garis sublimasi.

Di garis yang paling dekat dengan matahari atau zona terpanas, silikat padat berubah menjadi gas.

Di garis tengah, es akan cukup panas untuk berubah menjadi gas dan di garis terjauh terjadi perubahan karbon monoksida menjadi gas.

Adapun partikel padat seperti debu menabrak benjolan tersebut dan mulai menumpuk.

"Efek dari tekanan benjolan adalah mengumpulkan partikel debu, dan itulah mengapa kita melihat cincin," papar rekan penulis, seorang profesor fisika dan astronomi di Rice University Andrea Isella.

Dituliskan, jika tonjolan tekanan ini tidak ada, matahari akan dengan cepat melahap partikel-partikel tersebut dan tidak meninggalkan benih apa pun bagi planet-planet untuk tumbuh.

Baca juga: Karakteristik Matahari, Obyek Terbesar di Tata Surya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com