Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Matahari Berwarna Kuning dan Langit Berwarna Biru Saat Siang Hari?

Kompas.com - 26/10/2021, 20:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat terbit dan terbenam, Matahari akan berwarna jingga dan kemerahan. Tetapi, kenapa ketika siang hari Matahari tampak berwarna kuning dan langit terlihat biru?

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang mengatakan, penampakan warna Matahari yang bisa kita lihat memang seringkali berbeda-beda, baik saat siang maupun ketika terbit dan terbenam.

Andi menjelaskan, sinar Matahari yang kita lihat termasuk ke dalam radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh Matahari.

Baca juga: Matahari Akan Mati, Bagaimana Nasib Bumi dan Manusia Nanti? Temuan Baru Mengungkap

Dikenal sebagai cahaya tampak, terlihat putih tetapi terdiri dari spektrum warna  yang memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda, yang mana ungu memiliki panjang gelombang terpendek dan merah memiliki panjang gelombang terpanjang.

Anda dapat melihat spektrum warna yang berbeda, ketika mengamatinya melalui prisma atau ketika pelangi muncul di langit.

Sinar Matahari yang datang menuju Bumi sebelumnya terlebih dahulu melewati atmosfer Bumi.

Atmosfer Bumi sebagian besar tersusun dari molekul gas, dengan kadar oksigen (O2) sekitar 21 persen dan nitrogen (N2) sekitar 78 persen.

Selain itu, molekul air (H2O) dalam bentuk droplet (tetesan air), kristal es dan uap air, serta partikel seperti debu, polutan, dan abu dapat ditemukan di atmosfer.

Di mana molekul lebih besar kerapatannya lebih dekat ke Bumi dan kerapatan tersebut berkurang seiring dengan meningkatnya ketinggian dari permukaan Bumi.

Ketika sinar Matahari bertemu molekul gas seperti nitrogen dan oksigen, spektrum dengan panjang gelombang yang lebih panjang, seperti merah, kuning dan jingga, akan dengan mudah melewati atmosfer Bumi.

Sedangkan, cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek, seperti biru, dan ungu, diserap dan kemudian dihamburkan ke segala arah oleh molekul gas.

Akan tetapi, mata manusia lebih mudah menerima frekuensi biru daripada frekuensi ungu, sehingga langit tampak berwarna biru.

Fenomena ini dikenal sebagai Hamburan Rayleigh (Rayleigh Scattering).

Andi berkata, Hamburan Rayleigh ini yang menjadi penyebab langit biru saat tengah hari dan langit jingga saat terbit atau terbenam Matahari.

Baca juga: Kenapa Matahari Bewarna Jingga Kemerahan saat Terbit dan Terbenam?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com