Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Orang Tewas akibat Bentrokan di Suriah yang Dipicu Insiden Kemarin

Kompas.com - 07/04/2024, 20:49 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

DAMASKUS, KOMPAS.com - Pengamat perang mengatakan bahwa sedikitnya 12 orang tewas akibat bentrokan di Provinsi Daraa, Suriah selatan, pada Minggu (7/4/2024).

Bentrokan dipicu oleh ledakan sehari sebelumnya yang menewaskan sekelompok anak-anak dan melukai beberap orang lainnya.

Provinsi ini dilanda kehidupan yang buruk dan kekacauan keamanan, dengan adanya pembunuhan dan bentrokan yang sering terjadi.

Baca juga: 7 Anak Tewas akibat Ledakan di Suriah Selatan

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang memantau perang mengatakan, seseorang yang diidentifikasi sebagai Ahmed al-Labbad, yang memimpin kelompok bersenjata, telah dituduh oleh saingannya menanam bahan peledak yang meledak pada hari Sabtu di Sanamayn di provinsi tersebut hingga menewaskan delapan anak.

Dikutip dari AFP, Labbad, yang sebelumnya bekerja untuk badan keamanan negara, membantah menanam perangkat tersebut, menurut pemantau yang berbasis di Inggris, yang mengandalkan jaringan sumber di Suriah.

Sedangkan pada hari Minggu ini, kelompok bersenjata saingan yang dipimpin oleh seseorang yang sebelumnya tergabung dalam ISIS dan sekarang bekerja untuk intelijen militer menyerbu sebagian Sanamayn dan mulai bentrok dengan kelompok Labbad.

Rumah Labbad dibakar dan seorang wanita dan dua anak dari keluarganya serta tujuh anggota kelompoknya tewas.

Serangan itu juga menewaskan seorang anggota kelompok saingannya dan seorang warga sipil tak dikenal yang terkena peluru nyasar.

Baca juga: Israel Serang Kedutaan Iran di Suriah, 7 Penasihat Militer Iran Tewas

Ia menambahkan bahwa obat-obatan ditemukan di rumah tersebut dan bentrokan sedang berlangsung.

Media pemerintah Suriah tidak segera melaporkan kekerasan hari Minggu tersebut.

Kantor berita negara SANA, yang mengutip sumber kepolisian, memberikan angka berbeda terkait ledakan hari Sabtu, dengan mengatakan tujuh anak tewas dalam ledakan tersebut, yang menurut mereka dilakukan oleh "teroris".

Serangan, yang sebagian diklaim dilakukan oleh ISIS sering terjadi di provinsi Daraa.

Serta bentrokan bersenjata dan pembunuhan terhadap pendukung pemerintah, mantan tokoh oposisi, juga warga sipil yang bekerja untuk pemerintah.

Sementara mantan pemberontak di sana yang menerima perjanjian yang disponsori Rusia pada 2018 dapat mempertahankan senjata ringan mereka.

Baca juga: Dokter Suriah Ini Berbagi Cerita Merawat Korban Perang dari RS Bawah Tanah

Pada Januari yang lalu, Observatorium mengatakan seorang pemimpin lokal dan tujuh anggota milisi lainnya yang berafiliasi dengan ISIS tewas dalam bentrokan dengan faksi lokal di provinsi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com