Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Botswana Ancam Kirim 20.000 Gajah ke Jerman, Ini Alasannya

Kompas.com - 07/04/2024, 19:36 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber BBC

GABORONE, KOMPAS.com - Salah satu negara di Afrika selatan, Botswana adalah rumah bagi kawanan gajah. Bahkan negara ini terdapat lebih dari 130 ribu ekor.

Atau sepertiga populasi gajah dunia ada di Botswana. Tetapi, kawanan gajah justru sering menimbulkan kerusakan pada area pertanian.

Menurut Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi, gajah di negaranya sering menyebabkan kerusakan pada properti, memakan tanaman dan bahkan menginjak-injak penduduk.

Baca juga: Truk Safari di Taman Nasional Zambia Ditabrak Gajah, Turis 80 Tahun Tewas

Botswana sebelumnya telah memberikan 8.000 ekor gajah kepada negara tetangganya, Angola, dan telah menawarkan ratusan ekor lagi kepada Mozambik, sebagai upaya untuk menurunkan populasi gajah.

Sebagaimana diberitakan BBC pada Rabu (3/4/2024), Presiden Botswana mengancam akan mengirim 20.000 gajah ke Jerman karena sengketa konservasi.

Dikatakan bahwa awal tahun ini, Kementerian Lingkungan Hidup Jerman menyarankan agar ada pembatasan yang lebih ketat terhadap impor hewan buruan.

Masisi mengatakan kepada media Jerman bahwa hal ini hanya akan memiskinkan masyarakat di negaranya.

Sebab, jumlah gajah telah membludak sebagai akibat dari upaya konservasi. Maka, perburuan membantu mengendalikan jumlah gajah di Botswana.

"Warga Jerman harus hidup bersama dengan hewan, seperti yang Anda perintahkan kepada kami," kata Masisi kepada surat kabar Jerman, Bild. "Ini bukan lelucon," imbuh dia.

Baca juga: Video Menegangkan Gajah Angkat Truk yang Dipenuhi Turis di Afrika Selatan

"Kami ingin menawarkan hadiah seperti itu kepada Jerman," kata Masisi, seraya menambahkan bahwa ia tidak akan menerima jawaban tidak.

Sementara Menteri Margasatwa Botswana Dumezweni Mthimkhulu bulan lalu mengancam akan mengirim 10.000 gajah ke Hyde Park di London agar masyarakat Inggris bisa menikmati hidup berdampingan dengan gajah.

Tetapi, bulan lalu anggota parlemen Inggris memberikan suara untuk mendukung larangan impor hewan buruan, namun undang-undang tersebut masih harus dikaji lebih lanjut sebelum menjadi undang-undang.

Janji untuk melarang impor piala berburu dimasukkan dalam manifesto pemilu Konservatif 2019.

Botswana dan negara-negara Afrika bagian selatan lainnya memperoleh banyak uang dari orang-orang kaya di Barat yang membayar ribuan dolar untuk izin menembak binatang dan kemudian membawa pulang kepala atau kulitnya sebagai hadiah.

Baca juga: Zelensky Segera Tetapkan Tanggal Pertemuan Perdamaian Dunia di Swiss

Mereka mengatakan uang ini digunakan untuk membantu upaya konservasi dan masyarakat lokal, sehingga mereka cenderung tidak tergoda untuk melakukan perburuan terhadap hewan tersebut.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com