Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Serang Kompleks Militer Hezbollah di Lebanon

Kompas.com - 07/04/2024, 14:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

BEIRUT, KOMPAS.com - Pesawat tempur Israel menyerang kompleks militer Hezbollah di Lebanon Timur. Hal itu dikatakan Israel pada Minggu (7/4/2024).

Sebuah sumber info yang dekat dengan Hezbollah mengatakan kepada AFP di wilayah Baalbek, Lebanon timur, bahwa serangan tersebut menargetkan Janta dan Sifri di Lembah Bekaa.

Sifri berada di dataran Lembah Bekaa, sedangkan di dekatnya Janta adalah wilayah pegunungan gersang yang dekat dengan perbatasan dengan Suriah.

Baca juga: Migran Ilegal Mengaku Anggota Hezbollah Ingin Buat Bom dan Dibawa ke New York

Dikatakan bahwa serangan itu adalah sebagai balas dendam atas serangan pada drone yang ditembak jatuh oleh rudal Hezbollah dari darat ke udara pada hari Sabtu.

Sumber dari pertahanan sipil Lebanon mengatakan tidak ada korban jiwa atas serangan di beberapa situs Hezbollah tersebut.

Diketahui, Israel dan Hezbollah hampir setiap hari saling baku tembak lintas perbatasan sejak kelompok Hamas melakukan serangan terhadap Israel selatan pada 7 Oktober, yang memicu perang di Gaza.

Sekutu Hamas, Hezbollah, umumnya menargetkan posisi Israel di dekat perbatasan, sementara Israel telah melakukan serangan lebih dalam ke wilayah Lebanon yang juga menargetkan komandan kelompok militan Syiah.

Hezbollah mengumumkan telah menembak jatuh drone Hermes 900 Israel di wilayah Lebanon pada Sabtu malam, setelah awalnya mengidentifikasinya sebagai Hermes 450.

Baca juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon, 3 Pejuang Hezbollah Tewas

Kantor Berita Nasional (NNA) milik pemerintah Lebanon mengatakan sasaran serangan Israel di Sifri adalah sebuah hanggar.

Israel melancarkan serangan serupa terhadap sasaran Hezbollah di Lembah Bekaa pada bulan Februari setelah kelompok tersebut mengatakan mereka telah menembak jatuh drone Israel lainnya.

Pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah mengatakan dalam pidatonya di televisi pada Jumat bahwa gerakannya belum menggunakan senjata utama.

Kelompok tersebut juga menegaskan kembali bahwa Hezbollah akan menghentikan serangannya hanya ketika perang di Gaza berakhir.

Pada Sabtu kemarin, asosiasi Pramuka Risala yang berafiliasi dengan gerakan Amal (sekutu Hezbollah) dan mengoperasikan tim darurat di Lebanon selatan, mengatakan seorang penyelamat telah meninggal.

Seorang pejabat dari kelompok tersebut mengatakan kepada AFP bahwa dia terluka beberapa hari sebelumnya di Lebanon selatan.

Secara terpisah, NNA melaporkan bahwa seorang wanita yang sebelumnya terluka dalam serangan drone musuh di desa perbatasan Yarin juga meninggal karena luka-lukanya.

Baca juga: Pesawat Israel Serang Bekas Gedung Hezbollah Lebanon, 1 Orang Tewas 6 Terluka

Permusuhan tersebut telah meningkatkan kekhawatiran akan konflik besar-besaran antara Hezbollah dan Israel, yang terakhir berperang pada 2006.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com