Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Belum Lihat Indikasi Rusia Gerakkan Senjata Nuklir

Kompas.com - 27/03/2023, 12:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat belum melihat indikasi Rusia menggerakkan senjata nuklirnya, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby pada Minggu (26/3/2023).

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (25/3/2023) mengumumkan akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus, negara tetangga dan sekutunya.

Pengumuman Putin memicu kecaman dari badan internasional dan Ukraina yang sedang diinvasi Rusia.

Baca juga: Situasi Memanas, Rusia Sebar Senjata Nuklir Taktis di Belarus

"Kami belum melihat indikasi bahwa dia (Putin) memenuhi janji ini atau menggerakkan senjata nuklir," kata Kirby kepada program Face the Nation di CBS, dikutip dari kantor berita AFP.

Perang nuklir dikhawatirkan terjadi sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu. Para ahli percaya, setiap serangan yang dilakukan Moskwa akan melibatkan senjata medan perang berukuran kecil, yang disebut "taktis", bukan senjata nuklir jarak jauh "strategis" bertenaga tinggi.

Amerika Serikat memantau situasi setiap hari, tambah Kirby, tetapi sejauh ini "tidak ada yang akan menyebabkan kami mengubah postur pencegahan strategis kami sendiri."

Baca juga:

Putin mengatakan, pengerahan senjata nuklir Rusia mirip langkah AS yang menempatkan senjata semacam itu di pangkalan-pangkalan di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turkiye.

Namun, para sekutu Barat menyebut analogi Rusia itu salah arti.

Rusia akan memulai pelatihan awak pada 3 April 2023 dan berencana menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan khusus senjata nuklir taktis di Belarus pada 1 Juli 2023.

Kyiv pada Minggu (26/3/2023) berencana menggelar pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB atas pengumuman tersebut.

Aliansi NATO mencap langkah penempatan senjata nuklir Rusia di Belarus berbahaya dan tidak bertanggung jawab.

Baca juga: Seberapa Kuat Nuklir Rusia? Ini Deretan Senjatanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com