Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Kecam Strategi Keamanan Baru Jepang

Kompas.com - 20/12/2022, 13:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,KCNA

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara pada Selasa (20/12/2022) mengecam strategi keamanan baru Jepang.

Korea Utara menyebutnya sebagai ancaman serius terhadap perdamaian internasional yang secara fundamental mengubah lingkungan keamanan regional.

Mereka pun memperingatkan "tindakan nyata" sebagai tanggapan kepada Jepang.

Baca juga: Korea Utara Gelar Uji Coba Satelit Mata-mata

Pada pekan lalu, Jepang telah menguraikan rencana untuk secara drastis memperluas kemampuan pertahanannya selama lima tahun ke depan sebagai tanggapan atas ancaman dari China dan Korea Utara yang bersenjata nuklir.

Ini termasuk kemampuan serangan balasan mereka.

"Jepang sedang menciptakan krisis keamanan yang serius dengan mengadopsi strategi keamanan baru yang secara efektif meresmikan kepemilikan kemampuan serangan pendahuluan terhadap negara lain," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan.

"Formalisasi garis agresi baru Jepang secara mendasar telah mengubah lingkungan keamanan di Asia Timur," tambah keterangan Juru bicara Kemenlu Korea Utara sebagaimana diberitakan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

Baca juga:

Juru Bicara itu menyampaikan, Jepang akan menyadari telah membuat pilihan yang salah dan sangat berbahaya.

Pihaknya memperingatkan Korea Utara akan terus menunjukkan tingkat keprihatinan dan ketidakpuasan dalam tindakan nyata.

Dikutip dari Kantor berita AFP, dokumen strategi baru Jepang telah memperingatkan bahwa sikap militer Rusia di Asia dan kerja sama dengan China adalah masalah keamanan yang kuat.

Gedung Putih mengatakan perombakan itu akan memperkuat dan memodernisasi aliansi militer Jepang dengan Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com