Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa dan Komnas HAM Ajak Anak Muda Indonesia Jadi Generasi Penerus Pembela HAM

Kompas.com - 11/12/2022, 18:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati Hari Pembela HAM Internasional, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Komnas HAM Indonesia menghadirkan panelis yang terdiri atas penulis, musisi, dan pembela HAM muda dalam diskusi bertajuk ‘Siapapun Bisa Menjadi Pembela HAM’.

Acara talk show HAM yang diadakan di Universitas Multimedia Nusantara pada Jumat (9/12/2022) itu berhasil menyedot animo 150 pelajar SMA dan mahasiswa untuk menjadi peserta.

Talk show kali ini menyoroti peran seni sebagai alat untuk advokasi HAM dan mengajak generasi muda untuk memainkan peran aktif dalam pembelaan HAM.

Baca juga: Maskapai Uni Eropa Harus Bayar Izin Lebih Mahal jika Pakai Bahan Bakar Fosil

Dalam forum itu, penulis Leila Chudori dan musisi Ananda Badudu menceritakan perjalanan kreatif mereka dalam membuat lagu dan tulisan tentang pengalaman manusia dan prinsip yang harus ditekankan saat menulis tentang pelanggaran HAM.

Sementara itu, Fatwa Hidayah, analis muda Komnas HAM, memberikan konteks terkait regulasi dan menguraikan perlindungan yang saat ini ada untuk mendukung pembela HAM di Indonesia.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia pada Sabtu (10/12/2022), disebutkan bahwa upaya para pembela HAM di seluruh dunia semakin diakui dalam mewujudkan masyarakat yang lebih setara dan adil.

Namun, pada saat yang sama, upaya mereka kerap terhambat karena kurangnya perlindungan hukum.

Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab bersama oleh para pihak untuk mempromosikan lingkungan yang aman dan mendukung bagi para pembela HAM untuk menjalankan pekerjaan mereka.

Baca juga: Respons Joe Biden atas Putusan Mahkamah Uni Eropa Terkait Pelindungan Data Pribadi

“Demokrasi, kebebasan berpendapat, dan penghormatan atas HAM adalah nilai-nilai universal yang menyatukan kita sebagai masyarakat dunia,” ujar Stéphane Mechati, Minister Counsellor, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia.

Dia menyebut, Uni Eropa melihat peran para pembela HAM sebagai mitra utama dalam mewujudkan hak asasi manusia.

"Melindungi pekerjaan mereka dengan memastikan adanya instrumen hukum yang mendukung pembela HAM dapat menciptakan perubahan positif yang lebih sistemik," kata Mechati.

Menurut dia, para pemuda memainkan peran penting dalam upaya membela HAM, menggunakan cara-cara kreatif untuk menyatukan berbagai pihak, melampaui perbedaan mereka.

"Tahun ini diperingati sebagai Tahun Pemuda di Eropa dan pembuatan Rencana Aksi Pemuda untuk Aksi Eksternal Uni Eropa yang pertama kalinya juga menyoroti bahwa kita dapat belajar banyak dari kaum muda; partisipasi mereka adalah kunci untuk menegakkan hak asasi manusia," jelas dia.

Baca juga: Pesawat Tempur Israel Serang Jalur Gaza, Uni Eropa Tuntut Pertanggungjawaban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com