BRUSSELS, KOMPAS.com – Uni Eropa (UE) pada Jumat (2/12/2022) sepakat membatasi harga minyak Rusia sebesar 60 per barel untuk minyak mentah lintas laut.
Polandia menjadi negara anggota UE terakhir yang menyepakatinya, sebagaimana dilansir Reuters.
Sebelumnya, Warsawa menolak batasan harga yang diusulkan karena memeriksa mekanisme penyesuaian untuk menjaga agar minyak Rusia di bawah batas harga pasar.
Baca juga: Ghana Ingin Beli Minyak Pakai Emas, Bukan Dollar AS
Untuk diketahui, minyak mentah Ural Rusia diperdagangkan sekitar 67 dollar AS per barel pada Jumat.
Karena minyak mentah Ural Rusia sudah diperdagangkan sudah rendah, Polandia, Lituania, dan Estonia mendorong harga yang lebih rendah.
Penolakan dari Polandia mendorong negosiasi UE agar batas harga serendah mungkin untuk menekan pendapatan ke Rusia dan membatasi kemampuan Moskwa membiayai perangnya di Ukraina.
Duta Besar Polandia untuk UE Andrzej Sados pada Jumat mengatakan kepada wartawan bahwa Polandia akhirnya mendukung kesepakatan UE.
Baca juga: Daftar Teratas Negara Asal Impor Minyak Indonesia
Kesepakatan tersebut juga mencakup mekanisme untuk menjaga batas harga minyak Rusia setidaknya 5 persen di bawah harga pasar.
Pejabat AS mengatakan, kesepakatan itu belum pernah terjadi sebelumnya dan menunjukkan tekad UE yang menentang perang Rusia.
Pembatasan harga minyak Rusia sebelumnya digagas oleh G7 dan bertujuan untuk mengurangi pendapatan Moskwa dari penjualan minyak.
Pembatasan harga tersebut juga sekaligus mencegah lonjakan harga minyak global setelah embargo UE terhadap minyak mentah Rusia mulai berlaku pada 5 Desember.
Baca juga: Biden Lepaskan Sisa Cadangan Minyak Strategis, Kendalikan Harga Jelang Pemilu
Seorang juru bicara Republik Ceko mengatakan telah meluncurkan prosedur tertulis untuk semua 27 negara UE untuk secara resmi menyetujui kesepakatan tersebut, setelah Polandia menyepakatinya.
Republik Ceko memegang jabatan presiden UE bergilir dan mengawasi negosiasi antara negara-negara UE.
Rincian kesepakatan itu akan diterbitkan dalam jurnal hukum UE pada Minggu (4/12/2022).
Ketua komite urusan luar negeri majelis rendah parlemen Rusia mengatakan kepada kantor berita TASS pada Jumat bahwa Uni Eropa membahayakan keamanan energinya sendiri.
Baca juga: Ribut-ribut Soal Minyak, Akankah Hubungan AS-Arab Saudi Putus?