Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Virdika Rizky Utama
Peneliti PARA Syndicate

Peneliti PARA Syndicate dan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik, Shanghai Jiao Tong University.

Tensi Tinggi Geopolitik Timur Tengah dan Pengaruhnya terhadap Tatanan Global

Kompas.com - 17/04/2024, 09:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

GEOPOLITIK di Timur Tengah tetap tidak stabil, dengan meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel.

Kejadian pada 14 April 2024, di mana Iran menyerang menggunakan pesawat tak berawak dan rudal, menunjukkan kerapuhan keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut serta dampaknya yang global.

Kejadian ini berawal ketika Israel menyerang kedutaan besar Iran di Suriah pada 1 April 2024, yang mengakibatkan kematian 11 orang, termasuk tujuh penasihat militer dan tiga komandan tinggi.

Meski konflik ini berlangsung di level regional, ada potensi berkembang menjadi perang lebih besar, yang sangat dipengaruhi oleh keputusan Amerika Serikat.

Dunia kini menantikan kebijakan Presiden Joe Biden, yang bisa jadi akan menurunkan atau malah meningkatkan eskalasi konflik tersebut.

Amerika Serikat dan Israel merupakan aliansi kuat, ditandai dengan dukungan militer dan diplomatik yang intens. Namun, hubungan ini kini berada di bawah pengawasan ketat, terutama karena mendukung serangan balasan Israel terhadap Iran akan membawa risiko politik dan ekonomi yang kompleks.

Presiden Biden berada di posisi kritis, harus memilih antara intervensi global dan kekhawatiran akan konflik domestik.

Dengan masyarakat AS yang masih terpengaruh oleh konflik di Irak dan Afghanistan, ada keengganan nyata untuk terlibat dalam konflik lain yang justru berpotensi merugikan AS.

Presiden Biden telah menginformasikan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa AS tidak akan mendukung serangan balasan Israel terhadap Iran.

Keputusan ini mungkin menandai perubahan dalam kebijakan luar negeri AS, yang bisa diinterpretasikan sebagai tanda kehati-hatian atau kelemahan oleh musuh-musuh internasional.

Pemerintah AS berusaha menyeimbangkan antara kesetiaan diplomatik dengan pragmatisme, sambil menyoroti implikasi kebijakan ini terhadap stabilitas global dan citra internasional Amerika.

Konflik di Timur Tengah juga berdampak ekonomi yang signifikan, terutama bagi Indonesia sebagai negara pengekspor bahan mentah.

Sebagai titik penting dalam perdagangan minyak global, gangguan akibat konflik militer atau embargo strategis bisa memicu gangguan ekonomi yang parah di banyak negara, termasuk Indonesia.

Gangguan ini bukan hanya faktor eksternal, tetapi juga berdampak langsung terhadap ekonomi domestik Indonesia. Meningkatnya biaya transportasi dan produksi bisa menyebabkan inflasi yang lebih tinggi dan memengaruhi biaya hidup masyarakat.

Untuk menjaga stabilitas ekonomi, Indonesia perlu meningkatkan ketahanan ekonomi melalui diversifikasi kemitraan perdagangan dan kebijakan domestik yang strategis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com