Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekacauan di Brasil akibat Protes Tolak Hasil Pilpres, Jair Bolsonaro Minta Pendukungnya Buka Blokade Jalan

Kompas.com - 03/11/2022, 10:23 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

BRASILIA, KOMPAS.com - Presiden Brasil Jair Bolsonaro meminta pendukungnya membuka blokade jalan, setelah protes menuntut intervensi militer untuk membuatnya tetap berkuasa menimbulkan kekacauan di seluruh negeri.

Pemimpin sayap kanan itu masih belum secara terang-terangan mengakui kekalahan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Brasil, dan menyebut demonstrasi menentang hasil dari proses demokrasi adalah "sah".

Para pendukungnya berunjuk rasa di depan instalasi militer di kota-kota besar Brasil dan telah memblokade jalan raya di lebih dari setengah negara bagian negara itu.

Baca juga: Pilpres Brasil: Pendukung Bolsonaro Minta Intervensi Militer Terkait Kemenangan Lula

Aksi para demonstran, yang tidak mau menerima hasil kekalahan Bolsonaro dari mantan presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva, telah menyumbat jalur-jalur utama kota dan menyebabkan gangguan nasional selama tiga hari berturut-turut.

"Saya ingin mengajukan permintaan kepada mereka: Buka blokade jalan," kata Bolsonaro, Rabu (2/11/2022) malam.

"Pemblokadean itu menurut saya bukan bagian dari demonstrasi yang sah."

"Demonstrasi lain yang terjadi di seluruh alun-alun Brasil ... adalah bagian dari permainan demokrasi. Mereka diperbolehkan," tambahnya, sebagaimana dilansir AFP pada Kamis (3/11/2022).

Setelah berhari-hari hening, Bolsonaro pada Selasa (1/11/2022) memberikan pidato singkat di mana dia tidak secara terang-terangan mengaku menerima kekalahan atau memberi selamat kepada Lula atas kemenangannya.

Walaupun begitu, kepala staf pemerintahan yang naik podium sesudahnya mengatakan bahwa presiden telah mengizinkan transisi ke pemerintahan baru.

Baca juga: Profil Lula da Silva, Anak Buruh Tani Berhasil Jadi Presiden Brasil Tiga Periode meski Sempat Dibui

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BBC News (@bbcnews)

 

Desakan intervensi memanas

"Intervensi federal sekarang!" teriak beberapa dari ribuan orang yang berkumpul di depan Komando Militer Tenggara di kota terbesar di negara itu, Sao Paulo.

"Kami menginginkan intervensi federal karena kami menuntut kebebasan kami. Kami tidak mengakui bahwa pencuri mengatur kami," Angela Cosac(70 tahun) mengatakan kepada AFP, menyinggung fakta bahwa Lula pernah menjalani hukuman penjara karena korupsi.

Kasus hukum kepada mantan presiden Brasil itu sudah dibatalkan oleh Mahkamah Agung negara tahun lalu.

Rodrigo da Mata, seorang pedagang berusia 41 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa dia menginginkan intervensi militer "agar negara kita tidak menjadi komunis."

"Kami tidak menerima hasil pemilu karena kami tahu itu curang. Seperti semua yang dilakukan PT," tambahnya, merujuk pada Partai Buruh Brasil yang mengusung Lula.

Truk membunyikan klakson, sementara demonstran yang mengenakan kaus sepak bola kuning mengibarkan bendera di depan kendaraan yang lewat, dalam adegan yang disiarkan di televisi lokal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com