Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Warga Mariupol Ukraina Minum Air Hujan, Tak Ada Listrik dan Makanan

Kompas.com - 05/07/2022, 20:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan ribu penduduk Mariupol, kota yang diduduki Rusia, tidak memiliki akses air, listrik, hingga makanan, kata Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin pada Senin (5/7/2022).

Dalam konferensi pers virtual dari Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta, Hamianin berujar, Mariupol termasuk dalam beberapa kota yang diduduki tentara Rusia.

"Mariupol, Lysychansk, Severodonetsk, dan beberapa kota besar di Donbass Ukraina sekarang diduduki, direbut oleh tentara Rusia," ujarnya.

Baca juga: Arti Penting Mariupol bagi Ukraina dan Rusia

Ia menambahkan, pasukan Ukraina telah diperintahkan mundur untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa, baik militer maupun warga sipil.

"Wilayah ini adalah bencana. 10.000-50.000 warga masih di dalam kota yang dihancurkan, dan orang-orang tidak diberi pasokan, dukungan, atau bantuan apa pun oleh tentara pendudukan Rusia."

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin saat konferensi pers virtual pada Selasa (5/7/2022). Dubes Hamianin mengungkapkan kondisi terkini Ukraina dan pesan Presiden Volodymyr Zelensky kepada Vladimir Putin melalui Presiden Indonesia Joko Widodo.KOMPAS.com/ADITYA JAYA ISWARA via ZOOM KEDUBES UKRAINA Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin saat konferensi pers virtual pada Selasa (5/7/2022). Dubes Hamianin mengungkapkan kondisi terkini Ukraina dan pesan Presiden Volodymyr Zelensky kepada Vladimir Putin melalui Presiden Indonesia Joko Widodo.
"Tidak ada listrik, air, atau persediaan makanan. Mayoritas orang minum dari air yang mereka kumpulkan dari hujan, atau di suatu tempat seperti air teknis dari sistem pemanas sentral," lanjutnya.

Vasyl Hamianin lalu mengungkapkan bahwa kota Mariupol berada di ambang epidemi, karena sekitar ribuan atau puluhan ribu orang yang tewas selama pemboman atau penembakan masih berada di bawah puing-puing rumah mereka yang hancur.

Baca juga:

"Dan suhu di atas 30 derajat pada siang hari, sehingga akan menjadi bencana," ujar Hamianin tanpa menyebutkan satuannya apakah Celsius atau Fahrenheit.

Hamianin juga menuding Rusia tidak mampu melakukan negosiasi atau pembicaraan damai apa pun, sehingga Ukraina akan bertarung sampai akhir.

Ia pun berterima kasih atas bantuan negara-negara mitra dan teman di seluruh dunia kepada Ukraina selama ini.

Selain membahas tentang kondisi di Mariupol, Dubes Ukraina Vasyl Hamianin juga menerangkan alasan negaranya tak bisa mengekspor biji-bijian, serta arti pesan Presiden Volodymyr Zelensky kepada Vladimir Putin melalui Presiden Indonesia Joko Widodo.

Baca juga: Dubes Ukraina Ungkap Pesan Zelensky ke Putin via Jokowi: Ada 3 Arti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com