Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10.000 Warga Mariupol Ukraina Minum Air Hujan, Tak Ada Listrik dan Makanan

Dalam konferensi pers virtual dari Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta, Hamianin berujar, Mariupol termasuk dalam beberapa kota yang diduduki tentara Rusia.

"Mariupol, Lysychansk, Severodonetsk, dan beberapa kota besar di Donbass Ukraina sekarang diduduki, direbut oleh tentara Rusia," ujarnya.

Ia menambahkan, pasukan Ukraina telah diperintahkan mundur untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa, baik militer maupun warga sipil.

"Wilayah ini adalah bencana. 10.000-50.000 warga masih di dalam kota yang dihancurkan, dan orang-orang tidak diberi pasokan, dukungan, atau bantuan apa pun oleh tentara pendudukan Rusia."

Vasyl Hamianin lalu mengungkapkan bahwa kota Mariupol berada di ambang epidemi, karena sekitar ribuan atau puluhan ribu orang yang tewas selama pemboman atau penembakan masih berada di bawah puing-puing rumah mereka yang hancur.

  • Dubes Hamianin: Jokowi ke Ukraina Contoh yang Sangat Baik bagi Dunia
  • Dubes Hamianin Jelaskan 3 Alasan Ukraina Tak Bisa Ekspor Biji-bijian, Tuding Rusia Mencuri
  • Dubes Ukraina Sebut Rusia Tak Mampu Bernegosiasi

"Dan suhu di atas 30 derajat pada siang hari, sehingga akan menjadi bencana," ujar Hamianin tanpa menyebutkan satuannya apakah Celsius atau Fahrenheit.

Hamianin juga menuding Rusia tidak mampu melakukan negosiasi atau pembicaraan damai apa pun, sehingga Ukraina akan bertarung sampai akhir.

Ia pun berterima kasih atas bantuan negara-negara mitra dan teman di seluruh dunia kepada Ukraina selama ini.

Selain membahas tentang kondisi di Mariupol, Dubes Ukraina Vasyl Hamianin juga menerangkan alasan negaranya tak bisa mengekspor biji-bijian, serta arti pesan Presiden Volodymyr Zelensky kepada Vladimir Putin melalui Presiden Indonesia Joko Widodo.

https://www.kompas.com/global/read/2022/07/05/203000870/10.000-warga-mariupol-ukraina-minum-air-hujan-tak-ada-listrik-dan-makanan

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke