Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agen Mata-mata Rusia Coba Susupi Pengadilan Kejahatan Perang, Menyamar Jadi Anak Magang

Kompas.com - 16/06/2022, 23:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

AMSTERDAM, KOMPAS.com – Badan intelijen Belanda mengatakan telah menemukan seorang agen mata-mata Rusia mencoba menyusup ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang sedang menyelidiki tuduhan kejahatan perang di Ukraina.

Dilansir Reuters, Kamis (16/6/2022), Badan Intelijen dan Keamanan Umum Belanda (AIVD) menyebut agen Rusia tersebut bernama Sergey Vladimirovich Cherkasov.

Cherkasov disebut membuat identitas palsu dengan kisah latar belakang yang rapi sejak beberapa tahun lalu untuk mencoba dan memasuki Belanda sebagai warga negara Brasil supaya dapat magang di ICC yang berkantor di Den Haag, Belanda, pada April.

Baca juga: Sekutu Putin: Siapa Bilang Ukraina Masih Eksis 2 Tahun Lagi?

“Ini adalah operasi GRU (Direktorat Intelijen Rusia) jangka panjang, multi-tahun yang menghabiskan banyak waktu, energi, dan uang,” kata Kepala AIVD Erik Akerboom kepada Reuters.

Tidak ada reaksi langsung dari Moskwa atas tudingan tersebut.

AIVD mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Cherkasov, yang memiliki nama samaran Viktor Muller Ferreira, dijemput di bandara Belanda.

Dia dinyatakan sebagai orang asing yang tidak diinginkan dan dibawa ke penerbangan berikutnya kembali ke Brasil, di mana dia menghadapi proses pengadilan.

Baca juga: Misteri Babushka Z, Nenek yang Jadi Ikon Propaganda Rusia dalam Invasi ke Ukraina

“Ini jelas menunjukkan kepada kita apa yang Rusia lakukan: mencoba untuk mendapatkan akses ilegal ke informasi di dalam ICC,” tutur Akerboom.

“Kami mengklasifikasikan ini sebagai ancaman tingkat tinggi,” tambah Akerboom, menambahkan bahwa ICC kecolongan dan telah menerima Cherkasov untuk magang.

Juru Bicara ICC Sonia Robla mengatakan, ICC berterima kasih kepada pihak berwenang Belanda atas operasi tersebut dan pengungkapan risiko keamanan.

“ICC menanggapi ancaman ini dengan sangat serius dan akan terus bekerja dan bekerja sama dengan Belanda,” ujar Robla.

Tidak ada komentar mengenai tentang kasus ini dari pihak berwenang Brasil.

Baca juga: PBB: Terlalu Dini Sebut Rusia Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina

Cerita yang rapi

AIVD mengatakan, pihaknya mengambil langkah yang tidak biasa dengan merilis informasi rinci tentang kasus tersebut untuk mengungkap cara kerja intelijen Rusia dan ancaman terhadap lembaga internasional lainnya.

Badan tersebut juga mendistribusikan dokumen empat halaman yang menguraikan apa yang dikatakan sebagai kisah hidup palsu yang diciptakan Cherkasov.

Dokumen tersebut termasuk riwayat keluarga yang bermasalah, detail klub yang dia suka datangi untuk mendengarkan musik trance elektronik, dan restoran favoritnya di Brasilia tempat dia makan sup kacang.

Baca juga: Rusia: Hukuman Mati untuk 3 Pejuang Ukraina Jadi Peringatan Tentara Bayaran

“Cherkasov menggunakan identitas palsu yang dibangun dengan baik di mana dia menyembunyikan semua hubungannya dengan Rusia pada umumnya, dan GRU pada khususnya,” kata pernyataan AIVD.

ICC membuka penyelidikan di Ukraina beberapa hari setelah Putin menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

ICC saat ini memeriksa tuduhan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida.

Sejauh ini, Belanda telah mengusir lebih dari 20 orang Rusia yang dituduh menjadi mata-mata dalam beberapa tahun terakhir. Rusia telah membantah semua tuduhan tersebut.

Baca juga: Rusia Minta Pasukan Ukraina di Sievierodonetsk Menyerah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com