Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Disindir Warganet, Proyek Dermaga Kayu Senilai Rp 170 Juta Diperiksa KPK

Kompas.com - 13/04/2022, 13:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Bernama

SARAWAK, KOMPAS.com – Proyek pembangunan dermaga kayu di Kampung Mutap, Miri, Sarawak, Malaysia viral di media sosial baru-baru ini.

Pada Minggu (8/4/2022), Departemen Pekerjaan Umum (Jabatan Kerja Raya/JKR) Sarawak mengunggah foto dermaga kayu bersama dengan biaya konstruksi di halaman Facebook-nya.

“Dengan selesainya dermaga ini diharapkan dapat mempermudah kehidupan warga di Kampung Mutap, terutama saat banjir karena masyarakat di sini akan menggunakan sungai sebagai jalur alternatif menuju Pasar Bekenu,” tulis JKR Sarawak di Facebook.

Baca juga: Proyek Dermaga Kayu Makan Biaya Rp 170 Juta, Sindiran Warga: Hebat, Harus Masuk Rekor Dunia

Postingan ini kemudian menimbulkan kritik dari masyarakat yang menganggap biaya pembangunan senilai 50.000 ringgit (Rp170 juta) terlalu mahal untuk sebuah dermaga kayu.

Warganet pun mendesak KPK Malaysia, yakni Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) untuk menyelidiki masalah tersebut.

Dilansir dari Bernama, Selasa (12/3/2022), MACC telah menerjukan petugas untuk memeriksa proyek pembangunan dermaga kayu di Sarawak setelah ramai dibicarakan di media sosial.

Baca juga: Berapa THR PNS di Indonesia dan Malaysia, Ini Perbandingannya

MACC kemudian menyatakan tidak menemukan unsur korupsi dalam proyek pembangunan dermaga kayu di Kampung Mutap, Miri, Sarawak yang viral di media sosial baru-baru ini.

Sumber MACC menyebut bahwa kayu yang digunakan dalam proyek RM50.000 adalah kayu jenis “belian” asli dan disertifikasi oleh para ahli.

Menurut sumber tersebut, markas besar MACC telah menginstruksikan MACC Sarawak untuk melihat ke dalam proyek, yang berada di bawah JKR, menyusul tuduhan publik bahwa itu terlalu mahal untuk dermaga kayu sepanjang 15 meter.

"Hasil investigasi tidak menemukan adanya korupsi atau penyimpangan dalam proyek tersebut," kata sumber tersebut.

Sementara itu, Direktur Senior Investigasi MACC, Datuk Seri Hishamuddin Hashim saat dihubungi membenarkan hal tersebut, tapi menolak berkomentar lebih lanjut.

Baca juga: Kuliah di Amerika, Mahasiswi Malaysia Ini Dapat IPK 4,0 dan Ranking 1

Klarifikasi JKR Sarawak

JKR Sarawak sebelumnya telah mengklarifikasi biaya dermaga kayu itu melalui akun Facebook-nya pada Minggu (10/4/2022).

“Estimasi biaya JKR Sarawak didasarkan pada Jadwal Tarif JKR Sarawak tahun 2020 dengan tarif 9.000 ringgit (Rp 30,6 juta) per meter kubik untuk kayu belian”.

Mereka juga menyebutkan, sudah mengunjungi kampung tersebut pada September 2021 dan awalnya mengusulkan dermaga baja, tetapi ditolak oleh kepala desa karena menilai terlalu mahal untuk anggaran 50.000 ringgit yang dialokasikan.

Diungkapkan pula oleh JKR Sarawak bahwa kepala desa menyetujui desain yang ada dalam alokasi anggaran.

Baca juga: Otoritas Penerbangan Malaysia Selidiki Insiden Menukiknya Malaysia Airlines

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com