Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Makin Tegang, Jepang Pertimbangkan Evakuasi Warganya dari Ukraina

Kompas.com - 26/01/2022, 14:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com – Jepang sedang mempertimbangkan untuk mengevakuasi warga negaranya dari Ukraina di tengah kekhawatiran invasi Rusia yang akan segera terjadi.

Kabar tersebut disampaikan sejumlah sumber dari Pemerintah Jepang sebagaimana dilansir The Japan Times, Selasa (25/1/2022).

Pada Senin (24/1/2022), Pemerintah Jepang menaikkan peringatan perjalanan untuk Ukraina pada Level 3 dan mendesak warganya untuk menghindari perjalanan ke negara itu.

Baca juga: Kroasia Tarik Semua Pasukannya dari NATO Jika Konflik Rusia-Ukraina Pecah

Sebelumnya, Crimea dan dua wilayah timur yang berbatasan dengan Rusia berada di Level 3. Sedangkan daerah Ukraina lainnya berada di Level 1.

Ada sekitar 250 warga Jepang, termasuk keluarga staf kedutaan, tinggal di Ukraina menurut Kementerian Luar Negeri Jepang.

“Kami ingin (ekspatriat Jepang) meninggalkan negara itu sementara penerbangan komersial masih tersedia,” kata seorang sumber dari kementerian di Jepang.

Sumber lain juga mengatakan, Tokyo sedang mempertimbangkan untuk mengevakuasi warga negaranya dari Ukraina.

Baca juga: Joe Biden: Invasi Rusia ke Ukraina Bisa Jadi Invasi Terbesar Sejak Perang Dunia II

Pertimbangan itu didasarkan atas langkah Amerika Serikat (AS) yang sudah meminta keluarga staf kedutaan meninggalkan Ukraina.

Sumber tersebut menambahkan, situasi sedang berubah dengan cepat di negara-negara Eropa Timur.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan, pemerintah telah mengingatkan warga Jepang di Ukraina untuk bersiap menghadapi keadaan yang tidak terduga.

Baca juga: Situasi Ukraina Memanas, NATO Kerahkan Lebih Banyak Kapal dan Jet Tempur di Eropa Timur

“Kami akan terus memantau dengan cermat perubahan situasi dan mengambil tindakan yang diperlukan segera saat bekerja sama dengan AS dan negara terkait lainnya,” kata Matsuno.

Ketegangan di Ukraina semakin meningkat Rusia mengerahkan puluhan ribu tentaranya di sepanjang perbatasannya dengan Ukraina.

Sejauh ini, belum ada kemajuan yang terlihat dalam sejumlah pembicaraan antara negara-negara Barat dan Moskwa mengenai situasi Ukraina.

Baca juga: AS Peringatkan Belarus untuk Tidak Bantu Rusia Menginvasi Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com