Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap Sanksi yang Mungkin Akan Dijatuhkan AS ke Rusia jika Nekat Serang Ukraina

Kompas.com - 26/01/2022, 06:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

WASHINGTON, D.C., KOMPAS.com - Sejak Rusia mulai mengerahkan pasukan di perbatasan Ukraina, pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, dalam beberapa kesempatan, telah memperingatkan bahwa setiap agresi lebih lanjut oleh Moskow terhadap Ukraina akan ditanggapi dengan tingkat sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sekarang, Gedung Putih tampaknya memberikan beberapa petunjuk spesifik tentang seperti apa sanksi yang akan dilayangkan itu.

Sanksi tersebut berkaitan dengan kebutuhan teknologi.

Baca juga: Buru-buru Evakuasi Warganya karena Khawatir Invasi Rusia ke Ukraina, AS Dinilai Berlebihan

Menurut beberapa laporan media yang telah terkonfirmasi, Pemerintah AS telah mulai meletakkan dasar untuk larangan penjualan produk teknologi tinggi yang mengandung komponen atau perangkat lunak buatan AS ke Rusia.

Rencana tersebut menggemakan langkah-langkah yang pernah diambil pemerintahan Trump terhadap raksasa telekomunikasi China Huawei pada 2020, melarang vendor menjual semikonduktor perusahaan yang dibutuhkan untuk memproduksi handset telepon seluler.

Larangan itu memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi bisnis Huawei.

Huawei padahal pernah menjadi pemimpin dunia dalam penjualan smartphone. Setelah larangan itu diberlakukan, bisnis Huawei secara keseluruhan merosot ke urutan 10.

Namun, sejauh mana Pemerintah AS bermaksud untuk memotong pasokan peralatan teknologi tinggi Rusia belum jelas dan itu mungkin disengaja, menurut para ahli.

"Seperti halnya peristiwa besar, krisis, atau invasi potensial apa pun, para pemimpin pemerintah menginginkan opsi dari yang terkuat hingga terlemah," pendapat Kevin Wolf, mantan Asisten Sekretaris Perdagangan untuk dministrasi ekspor di Departemen Biro Industri dan Keamanan AS, sebagaimana diberitakan VOA News, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Ukraina-Rusia Makin Tegang, AS Perintahkan Warganya Segera Keluar dari Kiev

Wolf, yang sekarang bermitra dengan firma hukum Akin Gump di Washington, mengatakan bahwa Pemerintah AS tidak mungkin memberi isyarat dengan tepat tindakan apa yang akan diambil kecuali Rusia memaksakan diri dengan mencoba mengambil alih lebih banyak wilayah Ukraina.

Pada 2014, dalam invasi sebelumnya, Rusia mengambil alih Crime, wilayah Ukraina, dan terus mendukung milisi lokal yang menguasai sebagian wilayah Donbass negara itu.

Jangkauan ekstrateritorial

AS tampaknya tengah mempertimbangkan penerapan doktrin baru, aturan produk asing langsung ke Rusia.

Pertama kali diajukan di bawah pemerintahan Trump, aturan tersebut akan membuatnya ilegal menurut hukum AS bagi entitas mana pun di dunia untuk menjual peralatan berteknologi tinggi ke Rusia jika peralatan itu dibuat atau diuji menggunakan teknologi AS.

Baca juga: Jerman Tetap Menolak Kirim Senjata ke Ukraina, tapi Janjikan Hal Lain

Secara teoritis, itu bisa berlaku untuk hampir semua produk di dunia yang mengandung semikonduktor, mengingat prevalensi teknologi dan perangkat lunak AS yang terlibat dalam proses pembuatan perangkat.

Aturan tersebut bergantung pada ancaman implisit bahwa perusahaan yang mengandalkan teknologi atau perangkat lunak AS untuk memproduksi produk mereka —bahkan jika komponen fisik produk itu sendiri berasal dari luar AS— dapat mendapati diri mereka terputus dari lisensi atau peralatan penting jika mereka menolak untuk menghormati larangan ekspor AS.

Halaman:

Terkini Lainnya

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com