Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Burkina Faso Klaim Telah Gulingkan Presiden Roch Kabore

Kompas.com - 25/01/2022, 13:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

OUAGADOUGOUO, KOMPAS.com - Militer Burkina Faso pada Senin (24/1/2021) mengatakan bahwa mereka telah menggulingkan Presiden Roch Kabore, menangguhkan konstitusi, membubarkan pemerintah dan majelis nasional, dan menutup perbatasan.

Pengumuman itu ditandatangani oleh Letnan Kolonel Paul-Henri Sandaogo Damiba dan dibacakan oleh seorang tentara lain pada siaran televisi pemerintah.

Lewat pengumuman itu juga, pihak militer Burkina Faso mengatakan pengambilalihan kekuasaan itu dilakukan tanpa kekerasan dan bahwa orang-orang yang ditahan berada di lokasi yang aman.

Baca juga: Tembakan di Dekat Kediaman Presiden Burkina Faso, Dugaan Kudeta Makin Kuat

Diberitakan Reuters, Selasa (25/1/2022), pernyataan yang disampaikan melalui siaran televisi itu dibuat atas nama entitas yang sebelumnya tidak pernah terdengar, yakni Gerakan Patriotik untuk Perlindungan dan Pemulihan atau dalam akronim bahasa Prancisnya disebut MPSR.

"MPSR, yang mencakup semua bagian tentara, telah memutuskan untuk mengakhiri jabatan Presiden Kabore hari ini," kata pernyataan tersebut.

Soal alasan kudeta, pernyataan itu menyinggung tentang memburuknya situasi keamanan dan kondisi yang digambarkan sebagai ketidakmampuan Kabore dalam menyatukan bangsa dan secara efektif menanggapi tantangan yang dihadapinya.

Siaran pernyataan oleh militer Burkina Faso itu muncul setelah dua hari berlangsungnya kebingungan dan ketakutan di ibukota Ouagadougou, di mana terjadi tembakan dari senjata-senjata berat di kamp-kamp tentara pada Minggu (23/1/2022).

Keberadaan Kabore sendiri tidak diketahui pada Senin (24/1/2022), setelah tembakan senjata berat terdengar di daerah sekitar kediamannya pada malam hari.

Sebelumnya, partai pendukung Kabore mengatakan dia selamat dari upaya pembunuhan, tetapi tidak memberikan keterangan rinci.

Baca juga: Kelompok Ekstremis Bantai 41 Milisi Sipil di Burkina Faso

Sebelum pernyataan oleh militer Burkina Faso itu muncul, Uni Afrika dan blok Afrika Barat (ECOWAS) sama-sama mengutuk tindakan militer yang mereka sebut percobaan kudeta di Burkina Faso.

Kedua organisasi regional Afrika itu mengatakan mereka menganggap pihak militer Burkina Faso bertanggung jawab atas keselamatan Kabore.

Kementerian Luar Negeri AS pada Senin kemarin memgaku telah mengetahui laporan bahwa Kabore sudah ditahan oleh militer dan menyerukan pembebasannya.

Kemenlu AS menambahkan bahwa "terlalu cepat" untuk secara resmi mengkarakterisasi perkembangan di negara Afrika Barat itu, ketika ditanya apakah Washington sedang melakukan penilaian kudeta.

Orang-orang berkumpul di sekitar kendaraan milik kepresidenan setelah Presiden Burkina Faso Roch Kabore ditahan di sebuah kamp militer menyusul baku tembak di dekat kediaman presiden di Ouagadougou, Burkina Faso, 24 Januari 2022. REUTERS/Vincent Bado Orang-orang berkumpul di sekitar kendaraan milik kepresidenan setelah Presiden Burkina Faso Roch Kabore ditahan di sebuah kamp militer menyusul baku tembak di dekat kediaman presiden di Ouagadougou, Burkina Faso, 24 Januari 2022.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras setiap upaya pengambilalihan pemerintah dengan kekuatan senjata di Burkina Faso dan menyerukan para pemimpin kudeta untuk meletakkan senjata mereka.

Hal itu disampaikan seorang juru bicara PBB setelah pernyataan militer mucul.

Namun, diberitakan bahwa beberapa ratus penduduk justru berkumpul di Place de la Nation pusat Ouagadougou untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap kudeta di Burkina Faso.

"Kami sangat senang. Kami telah keluar selama dua hari untuk mendukung tentara," kata Ibrahim Zare.

Baca juga: 5 Agustus dalam Sejarah: Burkina Faso Merdeka dari Koloni Perancis

"Kami berada di belakang mereka," tambahnya.

Sementara itu, tembakan yang intens dilaporkan terdengar di daerah sekitar kediaman Kabore semalam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com