BRASIL, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil penelitian, pemberian vaksin dosis penguat (bosster) Covid-19 yang dibuat oleh AstraZeneca-Oxford, Pfizer-BioNTech, atau Johnson & Johnson setelah menerima dua dosis vaksin buatan Sinovac bisa meningkatkan kadar antibodi secara signifikan pada penerimanya.
“Studi tersebut menemukan bahwa CoronaVac menerima dorongan terkuat dari vektor virus atau suntikan RNA, termasuk terhadap varian virus corona Delta dan Omicron,” kata para peneliti dari Brasil dan Universitas Oxford, Inggris, Senin (24/1/2022).
Vaksin Sinovac yang berbasis di China dibuat dengan menggunakan versi tidak aktif dari strain virus corona yang diisolasi dari seorang pasien di China.
Baca juga: Ketua WHO: Dunia Berada di Titik Kritis Pandemi Covid-19
Menurut C-19 Vaccine Tracker, vaksin CoronaVac telah digunakan di 52 negara, termasuk Brasil, Cina, Argentina, Afrika Selatan, Oman, Malaysia, Turkin, dan Indonesia.
“Studi ini memberikan pilihan penting bagi pembuat kebijakan di banyak negara di mana vaksin tidak aktif atau vaksin mati telah digunakan," kata Andrew Pollard, direktur Oxford Vaccine Group dan pemimpin studi, sebagaimana diberitakan Kantor Berita Reuters, Selasa (25/1/2022).
Namun, ada juga penelitian yang mengungkap hal sebaliknua.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada Desember 2021 menemukan bahwa suntikan dua dosis Sinovac diikuti dengan dosis booster vaksin Pfizer-BioNTech menunjukkan respon imun yang lebih rendah terhadap varian Omicron dibandingkan dengan strain lain.
Vaksin vektor virus seperti yang dikembangkan oleh AstraZeneca-Oxford (AZN.L) dan J&J (JNJ.N) menggunakan versi yang lebih lemah dari virus lain untuk mengirimkan instruksi genetik untuk membuat protein dari virus yang perlindungannya dicari.
Baca juga: WHO Prediksi Gelombang Covid Omicron Berakhir di Eropa
Vaksin mRNA Pfizer (PFE.N) dan BioNTech (22UAy.DE) mengirimkan transkrip genetik dengan instruksi untuk membuat protein virus guna mengajari tubuh cara bertahan melawan infeksi.
Dosis ketiga CoronaVac juga meningkatkan antibodi, tetapi hasilnya lebih baik ketika vaksin yang berbeda digunakan, menurut penelitian terbaru yang melibatkan 1.240 sukarelawan dari kota Sao Paulo dan Salvador di Brasil.
Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.