Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembakan di Dekat Kediaman Presiden Burkina Faso, Dugaan Kudeta Makin Kuat

Kompas.com - 24/01/2022, 09:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

OUAGADOUGOU, KOMPAS.com - Serentetan tembakan terdengar di ibu kota Burkina Faso, Ouagadougou, di dekat kediaman Presiden Roch Marc Christian Kabore pada Minggu (23/1/2022) malam waktu setempat.

Sejumlah penduduk setempat mengatakan, sebuah helikopter terbang di atas lingkungan Patte d'oie, lokasi kediaman Kabore, ketika tembakan terjadi.

Sebelum terdengar suara tembakan di dekat kediaman Kabore, tembakan senjata berat terdengar dari sejumlah kamp militer di Burkina Faso, termasuk dua di Ouagadougou.

Baca juga: Kelompok Ekstremis Bantai 41 Milisi Sipil di Burkina Faso

Melansir DW, sepasukan tentara berhasil menguasai kamp Sangoule Lamizana. Kamp tersebut menampung para narapida yang terlibat dalam upaya kudeta yang gagal pada 2015.

Insiden serentetan tembakan itu semakin memicu kekhawatiran adanya upaya kudeta terbaru sedang berlangsung.

Pasalnya, banyak orang telah frustrasi selama berpekan-pekan atas tanggapan pemerintah untuk meredam pemberontakan di negara itu.

Pemerintah Burkina Faso telah mengonfirmasi serentetan tembakan di sejumlah kamp tentara sejak Minggu pagi waktu setempat.

Baca juga: 5 Agustus dalam Sejarah: Burkina Faso Merdeka dari Koloni Perancis

Tetapi, Pemerintah Burkina Faso membantah laporan yang menyebutkan bahwa sejumlah tentaranya mencoba merebut kekuasaan.

"Informasi di media sosial akan membuat orang percaya ada pengambilalihan tentara," kata Juru Bicara Pemerintah Burkina Faso Alkassoum Maiga.

"Pemerintah, meski mengakui bahwa ada tembakan di beberapa barak, menyangkal informasi (kudeta) ini dan meminta masyarakat untuk tetap tenang,"sambung Maiga.

Pemerintah Burkina Faso juga membantah desas-desus bahwa Kabore telah ditahan.

Baca juga: Angelina Jolie Kunjungi Pengungsi Korban Konflik Mali di Burkina Faso

"Tidak ada lembaga Republik yang bermasalah pada saat ini," kata Menteri Pertahanan Burkina Faso Barthelemy Simpore kepada televisi nasional.

Kendati demikian, dia mengakui bahwa ada insiden "terbatas" di beberapa barak.

Pemerintah mengumumkan bahwa jam malam akan berlaku mulai pukul 20.00 waktu setempat pada Minggu.

Baca juga: Tentara Burkina Faso Kembali Bunuh 10 Teroris dalam Operasi di Solhan

Narapidana

Di antara narapidana di penjara kamp Sangoule Lamizana adalah Jenderal Gilbert Diendere.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com