Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Lanjutkan Pembangunan Permukiman Yahudi di Tepi Barat, AS Khawatir

Kompas.com - 27/10/2021, 13:29 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Kantor Kepresidenan AS alias Gedung Putih mengeluarkan keprihatinannya terhadap Israel ihwal pembangunan permukiman Yahudi yang terus berlanjut di Tepi Barat yang diduduki.

“Kami sangat menentang perluasan pemukiman, yang sama sekali tidak konsisten dengan upaya menurunkan ketegangan dan untuk memastikan ketenangan. Dan itu merusak prospek solusi dua negara,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price.

Sikap yang diumumkan Gedung Putih tersebut bertolak belakang dengan pemerintahan presiden AS sebelumnya, Donald Trump, yang getol mendukung Israel.

Baca juga: Partai di Maroko Kecam Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel

Di era Trump, AS sangat mendukung pemukiman Israel di wilayah Tepi Barat yang diduduki.

“Negeri Paman Sam” bahkan mengirim mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo meninjau salah satu permukiman.

Namun kini, kebijakan tersebut berubah.

Pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Joe Biden berulang kali memperingatkan Israel untuk menghentikan pembangunannya di tanah di wilayah Palestina yang diduduki.

Baca juga: Israel Nyatakan Enam Kelompok Masyarakat Sipil Palestina sebagai Teroris

“Kami sangat prihatin dengan rencana pemerintah Israel untuk melanjutkan pembangunan ribuan unit pemukiman,” kata Price kepada wartawan sebagaimana dilansir DW, Selasa (26/10/2021).

Pernyataan itu muncul setelah tender untuk sekitar 1.300 unit rumah di Tepi Barat diterbitkan pada Minggu (24/10/2021).

Menteri Perumahan Israel Zeev Elkin menyebut, pembangunan berkelanjutan adalah hal penting bagi visi Zionis untuk memperkuat kehadiran Yahudi di Tepi Barat.

Di sisi lain, menurut hukum internasional, ada sekitar 475.000 orang Yahudi Israel tinggal di permukiman ilegal di Tepi Barat.

Baca juga: Israel Berencana Bangun Pipa Gas Baru ke Mesir

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com